jpnn.com - jpnn.com -Sebuah pesawat mesin ganda Beechcraft B200 King Air jatuh tak lama setelah lepas landas dari bandara kecil Essendon di Melbourne, Australia, pada pukul 09.00 waktu setempat, Selasa (20/2).
Empat warga negara Amerika Serikat dan seorang pilot Australia tewas seketika. Pesawat ini jatuh menimpa pusat perbelanjaan di Melbourne. Pesawat carteran tersebut sepertinya mengalami gagal mesin tak lama setelah lepas landas.
BACA JUGA: Regina Terbangkan Pesawat tanpa Instruktur
BBC melaporkan, meski kerusakan yang ditimbulkan cukup parah, namun tidak ada korban jiwa lain selain penumpang dan pilot.
Pemimpin Negara Bagian Victoria, Daniel Andrews mengatakan insiden itu adalah kecelakaan penerbangan sipil terburuk di Negara Bagian Victoria dalam 30 tahun belakangan ini. ”Hari ini sangat menyedihkan,” katanya. Saat ini, Biro Keamanan Transportasi Australia sedang menyelidiki kecelakaan tersebut.
BACA JUGA: Pesawat Nahas itu Kondisi Baik Sebelum Kecelakaan
Juru bicara Spotlight, kompleks mal yang kejatuhan pesawat naas itu menyebutkan kalau pesawat jatuh ke salah satu gudang penyimpanan mereka. ”Namun tidak ada yang terluka dari staf kami. Semua aman,” ujarnya.
Tidak adanya korban jiwa di darat sangat disyukuri Wakil Komisioner Kepolisian Victoria. ”Melihat ledakan yang ditimbulkan dan bola api yang besar, sangat beruntung tidak ada seorang pun di toko atau di tempat parkir yang terluka,” kata Stephen Leane.
BACA JUGA: Bandara Blimbingsari Bakal Evaluasi Sekolah Penerbangan
Kedutaan AS memastikan kalau empat penumpang itu adalah warga AS. Mereka sedianya akan berkunjung ke Kepulauan King di Tansmania. Pilot pesawat, Max Quartermain memiliki pengalaman puluhan tahun menerbangkan pesawat. Dia juga punya catatan tidak tercela untuk masalah keamanan. Lelaki 63 tahun itu bersama istrinya adalah pemilik perusahaan carter pesawat Corporate and Leisure Aviation.
Bandara Essendon umumnya digunakan untuk pesawat-pesawat kecil. Letaknya sekitar 13 kilometer utara Melbourne.
Seorang saksi mata mengatakan kalau kecelakaan itu sangat cepat. ”Tahu-tahu saja terdengar ledakan kencang. Kemudian, terlihat jilatan api dan asap dengan ketinggian 30 meter. Asap hitam dan jilatan api memerah,” ujar Mikey Cahill kepada Herald Sun.
Saksi lain, Daniel May mengatakan kalau dia sedang menanti toko buka ketika pesawat itu turun cepat. ”Tak lama setelah itu ada ledakan oranye dan asap tebal,” katanya kepada The Age. (bbc/tia/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilot Pesawat Nahas Itu Buru - Buru Tinggalkan RS
Redaktur : Tim Redaksi