Budi Muliawan: Kita Harus Memuliakan Para Guru

Minggu, 28 November 2021 – 07:50 WIB
Pemerhati Sosial/Alumnus FH Universitas Brawijaya dan Program Pasca Sarjana FH Universitas Indonesia Budi Muliawan. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Biro Humas dan Sistem Informasi MPR Budi Muliawan mengatakan guru memiliki nilai yang berharga dalam mendidik siswa.

Sebab, mereka bisa membentuk integritas dan membuat peserta didik menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa.

BACA JUGA: Luncurkan Aplikasi Buku Digital MPR RI, Ma’ruf Cahyono: Saya Dukung Terobosan Ini

Menurut dia, selain memberikan ilmu pengetahuan yang baik, guru mengajarkan adab, etika, moral, dan menjunjung nilai-nilai kebenaran.

"Guru adalah teladan buat kita semua,” kata Budi Muliawan sebagai narasumber dalam MPR Menyapa Sahabat Kebangsaan yang bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional di Unjani, Cimahi, Jawa Barat, Kamis (25/11).

BACA JUGA: HUT PGRI Banjir Pejabat, Guru Honorer dan Tendik 3T Diganjar Award

Budi Muliawan menambahkan setiap 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Pada tanggal itulah dibentuk organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

“Kita memperingati Hari Guru Nasional untuk menghargai sejarah dan perjuangan guru,” ujarnya.

BACA JUGA: Menyapa Sahabat Kebangsaan, Siti Fauziah Ajak Teladani Nilai Kepahlawanan Para Guru

Menurut Budi, guru merupakan orang yang ditiru dan digugu. Guru tidak semata-mata mengajarkan ilmu pengetahuan dan memberikan pelajaran, tetapi membentuk karakter dan integritas peserta didik.

Memaknai Kepahlawanan Tanpa Tanda Jasa bagi Generasi Milenial artinya guru memiliki makna yang sangat penting.
Sebab, guru melahirkan para calon pemimpin dan tokoh bangsa.

Oleh sebab itu, dia menyarankan harus bisa memuliakan para guru. Karena mereka mengajarkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada semua masyarakat.

"Itulah posisi mulia guru dan kita harus memuliakan para guru-guru,” ujarnya.

Dia menceritakan ketika Jepang menyerah kepada sekutu setelah Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom, Kaisar Hirohito justru bertanya berapa banyak guru yang selamat dari serangan bom atom itu.

Kaisar mengatakan, akan membangun negara dengan guru-guru yang masih ada. Dari negara yang hancur lebur tahun 1945, Jepang kemudian bangkit menjadi satu kekuatan dunia. Kebangkitan Jepang tidak lepas dari peran guru.

"Itulah mulianya peran guru,” kata Budi Muliawan, alumnus Fakultas Ilmu Hukum Universitas Brawijaya ini.

Dengan kemajuan teknologi informasi saat ini, lanjut dia, peserta didik bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dari internet. Namun, peran guru tidak bisa tergantikan dengan internet.

“Karena guru mengajarkan karakter dan nilai moral, etika, yang akan membentuk peserta didik agar memberikan kontribusi yang baik bagi bangsa dan negara,” kata dia lagi.

Karena itulah, Budi menambahkan, adab, etika, dan nilai moral, kedudukannya lebih tinggi dari ilmu.

Guru selalu mengedepankan dan mengajarkan adab, etika, dan nilai moral pada nilai-nilai kebenaran, untuk membentuk integritas peserta didik.

“Guru adalah teladan buat kita semua,” ucapnya. (mrk/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Budi Muliawan Ajak Pemuda Tangkal Hoaks dengan Cara Ini di Medsos


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler