jpnn.com, MOJOKERTO - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak para guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) untuk terus berperan aktif dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) bangsa.
Dia menyatakan, peran mereka sangat penting untuk bisa memastikan pembelajaran di setiap unit pendidikan berjalan secara kualitatif.
BACA JUGA: Pemprov Jatim Raih Opini WTP Kesebelas Kali dari BPK, Gubernur Khofifah Ucapkan Syukur
"Terdapat bermacam-macam jenis lembaga pendidikan, yaitu formal, informal, dan nonformal. Pendidikan formal menjadi bagian penting dari kehadiran Pergunu," tutur Khofifah.
Hal itu dikatakannya saat membuka Kongres III Pergunu di Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet, Mojokerto, Jumat (27/5) sore.
BACA JUGA: Pemprov Jatim Tingkatkan Jejaring Konektivitas Perdagangan dengan Bangka Belitung
Khofifah menyebut peran guru dalam pengembangan kualitas SDM adalah melalui pembangunan dan penyiapan kapasitas, kompetensi, serta kepercayaan diri santri dan siswa.
"Panjenengan semua sebetulnya adalah pencetak profesi-profesi yang luar biasa, yang bisa memberi guidance para santri dan siswa untuk membimbing dan memandu para siswa dan santri mencapai cita-cita," ujarnya.
BACA JUGA: Pemprov Jatim Empat Kali Beruntun Raih Penghargaan Peringkat Pertama Pembina K3 Terbaik
Karena itu, Kongres III Pergunu bisa dijadikan momen untuk meningkatkan kepercayaan diri para guru untuk menyiapkan siswa dan santri agar berani bercita-cita tinggi.
Menurut Khofifah, hadirnya Pergunu tidak hanya mencapai tujuan prestasi akademik. Namun, Pergunu hadir untuk mengawal upaya peningkatan kualitas SDM melalui bidang pendidikan dengan integritas kebangsaan yang kuat.
"Saya rasa ini bagian yang sangat penting kalau Pergunu tidak semata-mata memiliki tujuan prestasi akademik, tetapi juga peningkatan kualitas SDM," ungkap Gubernur Khofifah.
Langkah berikutnya, yang harus disiapkan adalah para guru yang tergabung dalam Pergunu harus siap melakukan percepatan lompatan untuk menyusul perkembangan di wilayah masing-masing.
"Lompatannya bukan manual, tetapi lompatan teknologi. Tidak cukup hanya artificial intelegence, tetapi kita sudah masuk ke era metaverse," ucap gubernur perempuan pertama Jatim ini.
"Kita harus mulai bisa mengukur kompetensi di lembaga-lembaga pendidikan kita dengan lembaga lain yang lebih cepat dan advance," imbuhnya.
Selain kesiapan fisik, kemuliaan perilaku, dan pikiran, ada aspek lain yang perlu ditekankan dalam diri setiap guru.
Guru harus disertai dengan kemampuan beradaptasi akan segala bentuk percepatan kemajuan-kemajuan.
"Roh seorang guru itu sangat penting. Ada pengabdian, komitmen, dedikasi, dan keikhlasan di dalamnya," tegasnya.
Khofifah juga menekankan urgensi penanaman sifat cinta tanah air kepada seluruh SDM di sekolah.
Harapannya, Pergunu hadir untuk mengiringi proses penanaman rasa cinta tanah air.
"Saya rasa itu salah satu urgensi yang sangat penting bagi kehadiran Pergunu di negeri ini," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PP Pergunu Asep Saifuddin Chalim mengungkapkan bahwa Pergunu memiliki tujuan utama. Yakni, mempersiapkan murid-murid NU menjadi ulama-ulama besar dan ilmuwan-ilmuwan besar.
"Untuk menjadikan mereka anggota dewan yang akan mengupayakan terwujudnya kesejahteraan dan tegaknya keadilan," kata Kiai Asep, sapaan akrabnya.
"Selanjutnya, untuk menjadi para profesional yang berkualitas dan bertanggung jawab, itu semua harus ada realisasinya. Harus ada prosesnya. Semuanya diproses bersama Pergunu," katanya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi