Pemprov Jatim Tingkatkan Jejaring Konektivitas Perdagangan dengan Bangka Belitung

Rabu, 25 Mei 2022 – 16:50 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (dua dari kiri) menandatangani MoU kerja sama di bidang perdagangan dengan Pemprov Bangka Belitung dan para pengusaha di Soll Marina Hotel Pangkal Pinang, Selasa (24/5). Foto: Humas Pemprov Jatim

jpnn.com, PANGKAL PINANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mengikuti Misi Dagang dan Investasi untuk memperluas dan memperkuat perdagangan dan pasar antardaerah.

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa melakukan Misi Dagang di Provinsi Bangka Belitung di Soll Marina Hotel Pangkal Pinang, Selasa (24/5).

BACA JUGA: Pemprov Jatim Empat Kali Beruntun Raih Penghargaan Peringkat Pertama Pembina K3 Terbaik

Dia didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jatim Drajat Irawan, Kadin, Iwapi, Hipmi, BUMD Jatim, dan pelaku usaha Jatim.

Kegiatan misi dagang ini bertema Meningkatkan Jejaring Konektivitas Antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

BACA JUGA: Pemprov Jatim Raih 2 Penghargaan dari ANRI, Khofifah: Kearsipan Dukung Layanan Masyarakat

Agenda ini juga dikemas dalam bentuk forum temu bisnis. Yakni, mempertemukan pelaku usaha Jawa Timur dengan Kepulauan Bangka Belitung untuk memfasilitasi peningkatan nilai transaksi perdagangan antarprovinsi melalui kesepakatan bisnis.

Sebanyak 200 pelaku usaha mengikuti kegiatan misi dagang dan investasi yang terdiri dari 56 pelaku usaha asal Jatim. Sementara itu, dari Provinsi Bangka Belitung, diikuti 117 pelaku usaha.

BACA JUGA: Pemprov Jatim Raih Penghargaan Provinsi Berkinerja Terbaik dengan Skor 99,36 Persen

Gubernur Khofifah mengatakan, misi dagang adalah kegiatan mempertemukan para pelaku usaha/calon penjual (eksportir) dengan para pembeli potensial (buyer) dari Kepulauan Bangka Belitung maupun Jawa Timur.

Kegiatan ini berbentuk G-to-B (Government to Business) dan B-to-B (Business to Business).

"Selain itu, misi dagang bertujuan memfasilitasi pertemuan antara penjual dan pembeli guna memperlancar arus informasi barang dan pasar," ujarnya.

Kegiatan misi dagang dan investasi tersebut dibuka pukul 09.00 WIB. Hingga pukul 18.10 WIB, jumlah transaksi misi dagang mencapai Rp 104,5 miliar.

"Ini adalah proses genderang yang ditabuh untuk selanjutnya ada proses yang bisa memberikan keberlanjutan transaksi antara trader dan buyer dari kedua provinsi," ungkapnya.

Jumlah tersebut, kata Khofifah, masih akan terus bertambah mengingat komoditas yang disediakan terbilang cukup banyak.

Merespons hasil menggembirakan tersebut, Gubernur Khofifah optimistis peningkatan kualitas layanan dan pemerintahan bisa memberikan penguatan di masing-masing provinsi.

"Tadi, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bangka Belitung sudah bekerja sama dengan Kadin Jatim. Ini akan menjadi pintu masuk pendampingan bagi pelaku UMKM di Kepulauan Bangka Belitung," tuturnya.

Gubernur Khofifah menambahkan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur menjadi satu-satunya perwakilan BI yang memiliki lembaga rumah kurasi yang melakukan kurasi atas berbagai produk UMKM.

"Produk-produk itu memang harus dikurasi agar kualitas produknya tetap terjaga meski dikerjakan industri rumahan yang beragam," ujarnya.

"Jadi, tidak sekadar transaksinya berapa nilainya, tetapi tindak lanjut dari proses misi dagang ini bisa diikuti dengan berbagai program kerja sama antara kedua provinsi," ucapnya.

Gubernur Khofifah berharap, penandatanganan MoU kedua provinsi, baik pemerintah dengan pemerintah, institusi dan pengusaha, semuanya dapat berjalan efektif.

"Saya ingin mengundang elemen strategis Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk ke depan membahas apa yang bisa dibangun antara Bangka Belitung dengan Jatim," tambahnya.

Gubernur Khofifah menekankan Misi Dagang tidak sekadar membawa barang, tetapi juga berkelanjutan secara strategis.

Jadi, ada penguatan bagi masing-masing SDM, baik di provinsi Jatim maupun Bangka Belitung.

"Kalau ada nilai tambah di Jatim, silakan datang. Begitu pula sebaliknya potensi wisata dan kekayaan SDA di Bangka Belitung bisa disambungkan dengan industri di Jatim," tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, turut dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Gubernur Khofifah dengan Pj gubernur Kepulauan Bangka Belitung yang diwakili Sekda Kepulauan Bangka Belitung Naziarto.

Khofifah bersama Sekda menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama antara kepala OPD Jatim dan Kepulauan Bangka Belitung.

Yakni, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangka Belitung, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Bangka Belitung, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Belitung.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Belitung, serta Dinas Kelautan Provinsi Jatim dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bangka Belitung.

Selanjutnya, Dinas Peternakan Jatim dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Belitung, Dinas Perkebunan Jatim dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Belitung, DPMD Jatim dengan Dinsos dan PMD Bangka Belitung, serta DPMPTSP Jatim dengan DPMPTSP Bangka Belitung.

Kemudian, BKD Jatim dengan BKPSDM Bangka Belitung, Badan Pendapatan Jatim dengan Badan Keuangan Daerah Bangka Belitung, Dinas Komunikasi dan Informartika Jatim dengan Dinas Komunikasi dan Informartika Bangka Belitung.

Selain itu, beberapa BUMD Jatim menjalin kerja sama dengan koperasi, BUMD, PT serta CV di Kepulauan Bangka Belitung.

Terakhir, Gubernur Khofifah dan Sekda Kepulauan Bangka Belitung Naziarto menyaksikan komitmen transaksi perdagangan antara pelaku usaha Jatim dengan Kepulauan Bangka Belitung. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler