Buka Peluang Berinvestasi, Reksa Dana Syariah Bahana US Opportunity Sharia Equity USD Dirilis

Rabu, 21 Juli 2021 – 23:14 WIB
PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) bersama Bank DBS Indonesia meluncurkan Reksa Dana Syariah Bahana US Opportunity Sharia Equity USD. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW), anak usaha dari Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan (Indonesia Financial Group-IFG) bersama Bank DBS Indonesia meluncurkan Reksa Dana Syariah Bahana US Opportunity Sharia Equity USD.

Dengan kerja sama ini, Bahana TCW berupaya untuk menghadirkan produk investasi yang lebih beragam bagi investor tanah air, terutama untuk memenuhi minat investasi di aset-aset dengan efek perusahaan bertaraf global.

BACA JUGA: Murka Sedang Karantina di Hotel Bintang 5, Nikita Mirzani: Rp22 Juta Tetapi Disuruh Nyuci Piring

Produk ini merupakan produk Reksa Dana Syariah pertama dan satu-satunya di Indonesia dengan fokus pada pasar saham Amerika Serikat yang saat ini terkonsentrasi pada sektor teknologi dan kesehatan.

Produk ini juga dikelola aktif sesuai dengan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik (environment, social & good corporate governance/ESG).

BACA JUGA: Simak, Nakes Ini Berbagi Tips Menjaga Imun Tetap Baik Saat Merawat Pasien Covid-19

“Kami bangga, untuk pertama kalinya dapat menawarkan strategi kami untuk investor Indonesia. Kerja sama kami dengan Bahana TCW untuk meluncurkan produk Reksa Dana yang berfokus pada strategi pertumbuhan positif pasar Amerika Serikat serta mengacu pada prinsip ESG," ujar Regional Head for Southeast Asia (ex Malaysia), Franklin Templeton, Dora Seow.

Strategi secara jangka menengah dan panjang ini diyakini akan mengungguli indeks benchmark Russell 3.000, sehingga dapat menjadi pilihan diversifikasi investasi yang bagus bagi investor Bank DBS Indonesia.

BACA JUGA: Glints X Career Week, Event Karier Virtual Paling Lengkap Tahun Ini

"Kesempatan ini memberikan pondasi bagi kami untuk memberikan peluang yang lebih kompetitif bagi pasar di Indonesia dan kami berkomitmen untuk terus memperluas layanan dan produk bagi pasar Indonesia,” ungkap dia.

Djoko Soelistyo, Head of Investment Product & Advisory PT Bank DBS Indonesia menuturkan Bank DBS Indonesia senantiasa memperkaya pilihan produk investasi.

"Karena kami mengerti kebutuhan finansial nasabah dan kondisi market terkini oleh karena itu kami bekerjasama dengan Bahana TCW menghadirkan Reksa Dana Syariah Bahana US Opportunity Sharia Equity USD, yang memiliki strategi investasi yang atraktif," jelasnya.

Produk ini bisa dibeli melalui Aplikasi digibank by DBS yang menawarkan fleksibilitas investasi dan keleluasaan dalam mengembangkan portofolio.

Mulai dari kemudahan registrasi Single Investor Identity (SID), pembelian, penjualan, hingga switching secara online sehingga mendukung Nasabah dalam menangkap peluang dan mengoptimalisasi portofolio investasinya dari mana pun dan kapan pun.

Investor dapat melakukan transaksi pada produk terbaru Reksa Dana Syariah Bahana US Opportunity Sharia Equity USD ini melalui seluruh kanal Bank DBS Indonesia sebagai mitra yang ditunjuk menjadi agen penjual efek Reksa Dana ini, termasuk kanal Digibank Reksa Dana yang baru diluncurkan awal Juli lalu.

“Bahana TCW melihat tingginya minat investor Indonesia untuk membeli aset berefek saham teknologi dan kesehatan global. Untuk itu, kami membuka akses tersebut bagi para investor dengan bekerja sama dengan Franklin Templeton, salah satu perusahaan investasi global terbaik,” ungkap Presiden Direktur Bahana TCW, Rukmi Proborini.

Selama COVID-19 merebak secara global, minat investasi di perusahaan teknologi global, terutama perusahaan raksasa teknologi seperti Facebook, Amazon, Apple, Netflix, Google (FAANG) meningkat pesat.

Hal ini ditenggarai solidnya bisnis perusahaan digital dibandingkan perusahaan non digital selama pandemi COVID-19.

Adapun, produk reksa dana yang menjadi kerja sama antara Bahana TCW dan Franklin Templeton ini dipercaya memiliki imbal hasil yang lebih kompetitif karena efek yang diperdagangkan berada di pasar saham Amerika Serikat.

Perdagangan saham di Amerika Serikat seperti New York Stock Exchange dan Nasdaq mencatatkan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan pasar saham negara maju lainnya, seperti Eropa, Jepang, maupun negara berkembang secara historis.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler