Buka Tol Laut Gresik ke Jakarta

Sabtu, 10 Juni 2017 – 02:26 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berbincang degan Gubernur NTB TGB HM Zainul Majdi (kiri) dan jajaran manajemen Pelindo saat meninjau kondisi Pelabuhan Lembar sebagai salah satu bagian tol laut Jakarta, Surabaya, Lombok, Kupang, Minggu (30/10). Foto: Sirtu/Lombok Pos Ilustrasi :

jpnn.com - Kebijakan tol laut oleh Presiden Jokowi mulai diterapkan oleh beberapa perusahaan distribusi di Indonesia.

Seperti yang dilakukan oleh PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), Jakarta, yang bekerjasama dengan Manajemen Kerjasama Operasi Maspion Terminal Kendaraan Indonesia (MKO-MTKI), Gresik, dengan membuka tol laut jalur Jakarta-Gresik.

BACA JUGA: Tol Laut Jakarta–Gresik Bikin Hemat Rp 1 Triliun

Direktur Utama PT IKT Chiefy Adi K mengungkapkan, dengan dibukanya tol laut jalur Gresik-Jakarta bakal memangkas biaya distribusi.

“Bisa menghemat biaya (distribusi) barang sampai 30 hingga 40 persen,” kata Chiefy usai penandatangan MoU antara PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), PT Jagad Zamrud Khatulistiwa (JZK), dan MKO MTKI seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Jumat (9/6).

BACA JUGA: Menhub Tugaskan BUMN Bangun Rumah Kita

Lebih lanjut Chiefy menjelaskan, penghematan bisa dilakukan sebab melalui jalur darat memakan waktu sampai 28 jam. Sedangkan jalur laut hanya membutuhkan waktu 20 jam.

”Jalur pelayaran laut ini juga bisa menghemat biaya pemeliharaan jalan darat hingga Rp 1 triliun,” tambah dia.

BACA JUGA: 2 Kapal Tol Laut Terbaru Diluncurkan untuk Layani Indonesia bagian Timur

Selain itu, para pemilik barang maupun pengguna jasa pelayaran ini juga dipermudah dengan sistem pembayaran satu pintu. Dengan demikian, pengguna jasa tidak lagi terkena biaya saat sampai di tempat tujuan.

Apalagi, sistem pembayaran bisa dilakukan dengan cara online sehingga lebih efisien.

”Kalau lewat darat risiko rusak, biaya BBM juga mahal,” jelasnya.

Sementara itu, Oentoro Suryo, Komisaris PT Jagad Zamrud Khatulistiwa mengatakan dalam pengembangan arus distribusi tersebut, pihaknya menyediakan dua kapal roro secara khusus untuk melayani trayek pelayaran Jakarta ke Gresik dan sebaliknya sebanyak 40 kali per bulan dengan hanya membawa truk tanpa supir.

”Kapal roro perdana akan diberangkatkan pada 16 Juni 2017 mendatang,” jelasnya.

Saat ini, sudah terdapat 50 perusahaan di Surabaya yang telah menjadi pengguna jasa distribusi barang dari terminal ini.

Chiefy menargetkan tahun ini pengguna jasa bisa mencapai 150 perusahaan dari Jawa Timur.

Barang-barang yang akan diangkut dari Jakarta menuju Gresik terdiri dari berbagai macam kendaraan otomotif mulai dari truk, mobil, hingga trailer.

”Satu kapal Roro memiliki kapasitas hingga 1.700 lane mater yang bisa mengangkut 265 truk trailer,” jelasnya.

Untuk muatan balikan menuju Jakarta, kargo akan diisi oleh berbagai macam barang yang sebagian diisi oleh Maspion Group sendiri yang terdiri dari perabot rumah tangga, barang elektronik dan plastik.

Sementara sisanya terdapat barang produksi dari PT Indal Aluminium, anak perusahaan Maspion Group dan alumindo foil.

Kepala Unit MKO MTKI Wasisstianto mengatakan PT Maspion Industrial Estate akan mendapatkan keuntungan dari porsi sahamnya yang mencapai 55 persen. Sedangkan IKT adalah 45 persen.

”Kami sharing pendapatan, sehingga sama sama untung,” kata Wasis. (han/hen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Cueki Usul Perubahan Tol Laut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler