jpnn.com, TERNATE - Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) sudah pernah mengusulkan rute kapal tol laut diubah.
Bukan lagi dari Makassar ke Ternate, tetapi dari Surabaya.
BACA JUGA: Seluruh Jembatan Timbang di Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali Ditutup Sementara
Usulan itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Malut Asrul Gailea dalam rapat dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perdagangan di Jakarta tahun lalu.
Rapat tersebut digelar sebelum penetapan trayek tol laut.
BACA JUGA: Pesan Pak Dirjen Udara, Waspadai Sebaran Abu Vulkanik!
“Sudah saya sampaikan tapi dicuekin. Maka jadinya seperti ini, kapal tol laut tak diminati,” kata Asrul.
Namun, pihaknya akan mengusulkannya lagi pada tahun ini.
BACA JUGA: KM Mutiara Terbakar, Menhub Siapkan Sanksi Tegas
Dengan begitu, rute tol laut bisa diubah pada 2018. Yakni, bukan dari Makassar, melainkan Surabaya.
Dia menilai pemerintah pusat hanya asal-asalan menetap trayek kapal tol laut.
Menurutnya, harus ada survei dengan cara bertanya kepada pedagang atau pengusaha di daerah.
Seperti diketahui, kapal tol laut di Malut mubazir.
Kapal yang keberangkatan dari Makassar tak diminati. Alhasil, kapal yang datang dan balik lagi muatannya kosong.
Sebab hampir seratus persen alur perdagangan Malut melalui Surabaya.
Selain itu, waktu pelayaran tol laut dari Makassar ke Malut memakan waktu dua minggu sehingga tak efisien. (tr-05/onk).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sabar! Pelabuhan Tanjung Api-Api Beroperasi Desember 2017
Redaktur & Reporter : Ragil