jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Abdul Aziz Khafia menyampaikan apresiasi terhadap sikap pemerintahan Joko Widodo yang tetap mengeksekusi mati delapan bandar narkoba.
"DPD layak menyatakan apresiasi terhadap sikap pemerintah yang telah mengeksekusi mati delapan bandar narkoba di tengah tekanan banyak pihak," kata Abdul Aziz Khafia, dalam Dialog Kenegaraan "Indonesia Darurat Narkoba", di Gedung DPD, kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (29/4).
BACA JUGA: Pelapis Peti Jenazah Duo Bali Nine Cuma Terbuat Dari Triplek
Menurut senator asal DKI Jakarta itu, peristiwa tersebut hendaknya dijadikan momentum bagi bangsa sebagai pintu masuk untuk konsisten dalam memberantas penyalahgunaan narkoba.
Eksekusi mati, sambung Abdul Aziz, lebih merupakan sikap reaktif terhadap posisi Indonesia yang saat ini menjadi negara pengguna, pengedar sekaligus produsen narkoba.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Minta Jokowi Waspada Muslihat Filipina
"Untuk menghadapinya, pemerintah harus punya sikap mengantisipasi. Eksekusi tersebut lebih berbentuk reaktif belaka. Tanpa langkah antisipasi, kejadian serupa akan tetap terulang," tambah Abdul Aziz.
Selain itu, Abdul Aziz juga merumuskan dua masalah lainnya yang juga sangat mengancam kelangsungan bangsa. "Narkoba, jelas merusak generasi muda. Tapi teroris dan korupsi juga sangat berbahaya. Karena itu, pelaku teroris dan koruptor juga layak dihukum mati," tegas Abdul Aziz. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Tiba di Rumah Abadi, Pelapis Peti Jenazah Bali Nine Dibuat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penetapan Tersangka Jadi Objek Praperadilan, KPK Bakal Lakukan Ini
Redaktur : Tim Redaksi