Bukan Jaman Batu, Stop Adat Perang

Senin, 18 Januari 2010 – 04:28 WIB

TIMIKA-- Ketua Dewan Adat Kabupaten Paniai, Jhon Gobay, menyerukan perlunya dievaluasi nilai nilai-nilai adat masyarakat pegunungan tengah dan Papua pada umumnyaTradisi atau adat yang sudah jelas tidak perlu dipertahankan lagi adalah tradisi perang suku atau perang saudara

BACA JUGA: Petilasan Angling Darmo Dibangun

Tradisi ini pula yang menyebabkan perang saudara di Kwamki Lama antara kedua kelompok warga yang masih ada pertalian saudara itu.

"Aksi perang suku atau perang saudara sebaiknya jangan dipertahankan
Ini jaman sudah maju dan modern

BACA JUGA: Limbah Pura Genangi Persawahan

Ini bukan lagi jaman batu
Mari kita jeli lihat

BACA JUGA: Tikus Bali Diduga Juga Sebarkan Rabies

Kalau nilai adat positif kita pertahankanTetapi kalau negatif yang hanya merugikan orang  banyak sebaiknya kita tinggalkan dan jangan di pertahankan,” tutur Jhon Gobay kepada Radar Timika via ponsel selulernya, kemarin (17/1)

Menurutnya, konflik Kwamki Lama harus dijadikan momentum bagi tokoh intelektual dan semua stakeholders untuk melakukan evaluasi nilai adat, agar bisa lebih menunjang kesejahteraan  hidup masyarakat“Kita semua daerah punya adatKarena itu secara turun temurun nilai kultur adat harus difilterArtinya ada yang sudah pas pada jaman ini harus dieliminir sehingga tidak terkesan adat yang merugikan orang banyak tetapi tetap dipertahankan," ujarnya.

Diamengajak masyarakat untuk lebih menggunakan jalur hukum dalam menyelesaikan konflik“Jangan setiap ada persoalan harus diselesaikan secara adat melalui perangAda laternatif selama kita mau sikapi secara positif permasalahan yang terjadiKan ada hukum positif,”tutur Jhon.

Hal lain yang harus dipikirkan adalah imbas dari konflik yang sangat meresahkan warga sekitar yang berdiam di wilayah tersebut.  “Kita tidak menginginkan warga Kwamki Lama terus menerus menjadi obyek sorotan dunia luar dan menjadi korban,” tegas JhonJhon berharap, dengan upaya maksimal dari aparat keamanan dan pemerintah setempat, kiranya mendapat respon positif dari masyarakat terhadap penyelesaian damai,”tukasnya

Dikatakan, Dewan Adat Paniai yang membawahi 8 suku di pegunungan termasuk Suku Dani sangat menyayangkan konflik yang terjadi hanya karena masalah perselingkuhanKondisi ini harus dievaluasi(eng,sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuntut Debat Kandidat


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler