BACA JUGA: Tuntut Debat Kandidat
Untuk memastikan penyebab tewasnya Koming, pihak RSUD Tabanan masih menunggu hasil kilinis atas sampel di Lab Biomol, Unud, Denpasar.Sekretaris Rabies Center (RC) RSUD Tabanan dr.Gede Sudiartha ketika dikonfirmasi Radar Bali Minggu(17/1) menyatakan bahwa pihaknya belum mendapat hasil uji lab atas sampel swab kornea dan saliva (air liur) korban
BACA JUGA: Jamkesda Banyak yang Dobel
Sudiartha.Ditanya kapan hasil uji lab itu bisa didapatkan, dr
BACA JUGA: Jagokan Jokowi-Rudy
Pihaknya hanya bisa menunggu''Kami tidak tahu kapan hasil uji lab atas sampel itu keluarYang pasti kita tunggu," tukasnya.Terkait gejala yang muncul pada Koming saat masih dalam perawatan, drSudiartha mengakui bahwa pasien seperti terjangkit penyakit rabiesDi antaranya, takut air, cahaya, dan udara atau anginDia juga menegaskan bahwa penyakit kencing manis yang diderita korban sebagaimana keluhan awal tidak menimbulkan gejala-gejala seperti rabis''Memang kencing manis gejalanya tidak seperti itu," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Koming dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Tabanan Kamis (14/1) sekitar pukul 13.00 laluDia masuk ke RSUD Tabanan dengan keluhan awal penyakit kencing manisnya kumat, Rabu (13/1) tengah malamSetelah mendapat perawatan, korban malah menunjukkan gejala rabies, yakni takut air, cahaya, dan udara.
Sementara, anggapan tikus tidak bisa menjadi hewan penular rabies terbantahkanLantaran, tikus sama halnya dengan hewan mamalia lainnya memiliki darah panas, sehingga bisa menjadi penular rabies, seperti anjing, kera, ataupun kucingHanya saja, memang penularan melalui tikus jarang terjadi(yor)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panwas Solo Tak Kebagian Dana
Redaktur : Tim Redaksi