Bukan Karena Takut RMS

Rabu, 06 Oktober 2010 – 12:38 WIB

JAKARTA—Wakil Menteri luar negeri, Triyono Wibowo mengatakan penundaan kunjungan resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda Selasa lalu, bukan karena Presiden takut dengan ancaman Republik Maluku Selatan (RMS) yang mengajukan tuntutan untuk menangkapnyaNamun lebih memikirkan soal kehormatan dan harga diri bangsa Indonesia.

‘’Penundaan ini bukan karena RMS

BACA JUGA: KOMISI VIII Siap-Siap Kunker ke AS

RMS itu tidak ada
RMS hanya mencoba memanfaatkan momentum kunjungan Presiden untuk menunjukkan bahwa kelompok mereka itu masih eksis

BACA JUGA: Tidak Akan Beri Bantuan Hukum

Padahal secara organisasi kelompok, RMS itu di Belanda menjadi kelompok kecil terpinggirkan baik secara sosial ataupun  secara ekonomi,’’ ungkap Triyono pada wartawan, Rabu (6/10) saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta.

Triyono memastikan, Pemerintah Indonesia tidak akan pernah mengakui adanya RMS dan gerakan-gerakannya yang jelas membahayakan kedaulatan negara
Ancaman-ancaman dari RMS di Belanda, kata Triyono dilakukan oleh warga negara Belanda.

‘’Harusnya, saat mereka mengundang resmi Presiden kita sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, maka mereka harus menghargai

BACA JUGA: PDIP Didesak Recall Dudhie

Tapi justru sidang tetap digelar yang bisa mempermalukan Presiden kitaKita tidak akan mengajukan nota resmi mempertanyakan soal sidang tersebut karena bukan domainnya eksekutif kedua negaraTapi kita sangat menyesalkan kondisi politik yang terjadi di Belanda,’’ kata Triyono.

Perihal digelarnya sidang tuntutan itu sendiri, Triyono mengatakan hal tersebut bukanlah domain dari eksekutif dan menyerahkan sepenuhnya pada yudikatif yang berlaku di Belanda‘’Soal pengadilan, kita akui ada proses hukum pengadilan yang terjadi disanaYa silahkan sajaKita hanya melihat, mana saja hal-hal yang dirasa bisa menurunkan kehormatan kita, tidak bisa kita terima begitu saja,’’ tegasnya.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... FKB Siap di Belakang Menakertrans


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler