jpnn.com - NUNUKAN – Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Nunukan berdampak pada produksi sampah.
Saat ini, sampah yang dihasilkan masyarakat bisa mencapai 60 ton per bulan.
BACA JUGA: Braak! Motor Mahasiswa Hantam Truk Parkir, Innalillahi
Kepala Seksi Kebersihan Dinas Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman dan Pemadam Kebakaran Nunukan Gabriel mengatakan, warga belum memiliki kesadaran membuang sampang sesuai jadwal.
Hal itu menyebabkan terjadinya penumpukan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS).
BACA JUGA: Honorer Harus Menerima Keputusan Ini
“Petugas sampah yang biasa menyapu jalan bekerja selama empat jam sehari. Sampah yang harus dibuang sebelum diangkut itu ditentukan dari jam lima pagi sampai jam tujuh malam,” terangnya.
Dia menegaskan, hal ini mengakibatkan banyak sampah yang menumpuk di bagian jalan dan depan rumah penduduk.
BACA JUGA: Kisah Miris Mantan Paskibra yang Jadi Pengedar Narkoba
“Pemberitahuan yang sudah dilakukan itu diharapkan dapat diindahkan oleh masyarakat, namun tidak dihiraukan,” keluhnya.
Saat ini, truk yang beroperasi untuk mengangkut sampah di Kabupaten Nunukan sebanyak 17 unit. (kp2/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh, Bu Wali Kota Pergoki Pasangan Indehoi di Indekos
Redaktur : Tim Redaksi