Bukan Makanan, 6 Faktor ini Bisa Sebabkan Berat Badan Naik

Sabtu, 27 Mei 2017 – 12:04 WIB
Berat Badan. ILUSTRASI. FOTO: Laman Health

jpnn.com - Pertambahan berat badan tidak selalu berasal dari apa yang Anda makan.

Rupanya, ada banyak faktor-faktor penyebab kegemukan lainnya yang tidak terduga.

BACA JUGA: Bonus dari Kantor: Rp 190 Ribu Untuk 1 Kg Berat Badan

Berat badan umumnya bertambah ketika kalori yang dibakar tubuh saat beraktivitas lebih sedikit daripada kalori yang masuk dari makanan yang dikonsumsi.

Selain makanan, ada banyak faktor lain yang juga memengaruhi metabolisme dan berat badan tubuh. Kenali faktor-faktor tersebut, seperti dilansir laman Cheat Sheet, Kamis (25/5).

BACA JUGA: Berat Badan tak juga Turun? Mungkin Karena 4 Hal ini

1. Hipotiroidisme.

Hipotiroidisme adalah kondisi di mana tubuh tidak menghasilkan cukup hormon tiroid yang memengaruhi suhu tubuh, pertumbuhan dan metabolisme.

BACA JUGA: Stres Membuat Anda Gemuk?

Bila ini terjadi, maka proses alami tubuh akan melambat. Menurut Mayo Clinic, hal ini akan menyebabkan metabolisme lebih lambat dan menyebabkan gejala seperti kelelahan, wajah bengkak dan tentu saja, penambahan berat badan.

Meski tidak ada obatnya, Anda bisa melakukan pengobatan dengan berkonsultasi kepada dokter.

2. Sindrom cushing.

Menurut Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development, sindrom cushing sangat langka sehingga hanya menyerang sekitar 2 hingga 3 orang di A.S. setiap tahunnya.

Healthline mengatakan hal tersebut disebabkan karena tingkat kortisol yang luar biasa tinggi, mungkin karena depresi, stres atau bahkan karena obat tertentu.

Selain penambahan berat badan, sindrom cushing juga bisa menyebabkan jerawat, tekanan darah tinggi, otot lemah dan gejala tidak menyenangkan lainnya.

Jika gejala ini terdengar asing bagi Anda, saatnya untuk berbicara dengan dokter karena hal ini bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang lebih parah jika tidak diobati.

3. Sindrom ovarium polikistik.

Sindrom ovarium polikistik adalah kondisi kesehatan lainnya yang berkaitan dengan ketidakseimbangan hormon.

Mayo Clinic mengatakan, wanita harus memiliki dua dari tiga gejala yang harus didiagnosis, yakni periode tidak teratur, peningkatan hormon laki-laki dan memiliki kista pada indung telur mereka.

Selain perubahan ini, banyak wanita bertambah gemuk, yang akan membuat PCOS semakin buruk.

Jika Anda memperhatikan gejala ini, bicarakan dengan dokter. Jika Anda didiagnosis dengan PCOS, maka dokter Anda akan merekomendasikan perubahan gaya hidup atau memberi resep obat untuk membantu Anda mengatasi PCOS.

4. Penyakit gastroesophageal reflux.

Penyakit gastroesophageal reflux memengaruhi otot antara kerongkongan dan perut dengan cara yang memungkinkan isi perut di dorong kembali ke kerongkongan.

Sementara kondisinya sendiri bukanlah yang menyebabkan Anda bertambah gemuk, cara Anda meringankan sensasi terbakar yang menyakitkan sering menghasilkan tambahan berat badan.

Menurut Redbook, makan adalah salah satu cara untuk sementara mengurangi rasa sakit yang disebabkan jenis refluks ini karena makanan dan air liur mampu melawan asam.

Tapi bantuan ini hanya bersifat sementara. Hal ini bisa menciptakan siklus makan yang tidak sehat yang akan menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.

5. Irritable bowel syndrome.

Iritable bowel syndrome adalah kelainan umum yang berdampak negatif pada saluran pencernaan yang bisa menyebabkan sakit perut, kram dan konstipasi.

Gejala ini bisa menyebabkan orang makan lebih sedikit beberapa hari, kemudian makan berlebihan ketika mereka merasa lebih baik untuk menebus kehilangan kalori. Jelas, hal ini bisa menghasilkan penambahan berat badan.

6. Gestational diabetes.

Sebagian besar dari kita terbiasa dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2, namun wanita hamil memiliki sesuatu yang sedikit berbeda untuk dikhawatirkan.

Menurut HealthCentral, wanita non-diabetes bisa mendapatkan diabetes gestasional selama bulan kelima atau enam kehamilan.

Selama masa ini, wanita memproduksi cukup insulin, tapi ini tidak efektif karena hormon yang dibuat di plasenta menghambat efek yang seharusnya dimilikinya.

Gejalanya adalah kenaikan berat badan, kelaparan berlebihan atau haus dan buang air kecil secara berlebihan.

Kabar baiknya adalah diabetes gestasional biasanya akan hilang setelah melahirkan.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jagalah Berat Badan Anda jika Memiliki Psoriasis


Redaktur : Fany
Reporter : Fany, Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler