jpnn.com, JAKARTA - Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia tidak terima Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut meminta dana untuk kampanye antirokok lewat suratnya kepada taipan media asal Amerika Serikat yang juga eks Wali Kota New York City Michael R Bloomberg.
Apalagi, jika surat tersebut sampai dikaitkan dengan Pilpres 2024.
BACA JUGA: Nama Anies Baswedan Disebut-sebut Dalam Kasus Anak Nia Daniaty
"Serangan kepada Anies terkait suratnya kepada Bloomberg sejatinya hanya asumsi absurd belaka," kata Ketua Rekan Indonesia Agung Nugroho dalam keterangannya, Senin (4/10).
Agung mengatakan bahwa isi surat tersebut memuat ucapan selamat atas ditunjuknya Michael R Bloomberg sebagai Duta Global WHO untuk penyakit tidak menular dan cidera.
BACA JUGA: Anies Baswedan Dituding Minta Jatah Kampanye Antirokok, Ini Penjelasan Wagub Riza Patria
Selain itu, Anies juga menceritakan situasi terkait konsumsi rokok di Indonesia yang tinggi, termasuk DKI.
Dalam suratnya Anies mengatakan ada 3 juta perokok aktif di Jakarta dan angka itu terus naik 1% setiap hari.
BACA JUGA: Anak Buah Anies Baswedan Kaji Usulan Pemekaran Kelurahan
Masih menurut Agung, dalam suratnya itu Anies juga menyatakan hak masyarakat untuk menghirup udara bersih dan terbebas dari risiko perokok pasif.
"Jadi tidak ada satu kata dan kalimat pun yang menunjukan secara tersurat maupun tersirat dalam surat tersebut Anies meminta jatah kampanye anti rokok," tegas Agung.
Agung menyebut apa yang disampaikan Anies Baswedan dalam surat tersebut sebagai hal wajar, yakni seorang gubernur menjelaskan konstelasi dan situasi perokok di wilayahnya.
Apalagi DKI Jakarta tergabung dalam kemitraan kota sehat bersama 54 kota lainnya sejak 2017.
"Jadi intinya Anies hanya menceritakan keberhasilannya yang mampu membuat DKI 100% tanpa billboard iklan rokok, itu juga banyak dilakukan oleh pimpinan daerah lain dan pemerintah pusat," demikian Agung. (dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Adil