Bukan Sulawesi, Pinisi Berasal dari Daerah ini?

Sabtu, 03 Desember 2016 – 10:11 WIB
Encyclopedie van Nederlandsch-Indie yang diterbitkan berkala oleh Pemerintah Belanda sejak 1895 pertama menyebut nama kapal yang sebunyi dengan pinisi pada 1906. PENIS; sebuah perahu berbentuk sekunar, dengan satu batang tiang yang besar dan satu yang kecil, berasal dari pantai Jembrana (Bali). Foto: Dok. Horst H Liebner.

jpnn.com - BOLEH saja menyebut kapal Pinisi yang anggun itu berasal dari sekitaran Sulawesi. Bukti sejarahnya…?

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

BACA JUGA: Pinisi "Kapal Baru Kemarin" (1)

Tak ada satu pun kata pinisi, phinisi, pinisiq dan sebunyiannya dalam kitab I La Galigo

Baca: Pinisi, "Kapal Baru Kemarin"  

BACA JUGA: RIP Fidel Castro, Hasta Siempre Comandante...

Apa boleh buat. Anggapan umum kajur bersepakat kapal tiang dua dengan tujuh hingga delapan layar itu merupakan moda transportasi laut khas Bugis.   

Makanya ada versi Pinisi berasal dari kata panisi yang dalam bahasa Bugis artinya sisip. Mappanisi artinya menyisip. Yakni aktifitas menyumbat semua persambungan papan, dinding dan lantai perahu dengan bahan tertentu agar tidak kemasukan air. 

BACA JUGA: Rempah, Rahasia Bumbu Bercinta Tempo Doeloe

Orang Bugis menyebut perahu yang sedang disisip; lopi dipanisi.

Hanya saja, berdasarkan laporan-laporan lawas tentang Sulawesi dan sekitarnya, seperti Ethnographische Atlas--Makasaaren, tak ada satu pun kata pinisi.

Bahkan dalam laporan yang lebih muda lagi; Makassaarch Hollandsch Woordenboek, met Hollandsch Makassaarsche Woordenlijst yang terbit pada 1859, yang ada hanya kata pns; panasa sejenis buah-buahan.

Dalam buku Ara dengan Perahu Bugisnya, Usman Pelly menduga nama kapal Pinisi berasal dari kata Venecia, sebuah kota pelaut kesohor yang pernah jadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa dan sekitarnya. 

Asumsi ini didasarkan corak layar Pinisi yang serupa dengan layar-layar kapal model Eropa. Dan nama itu untuk mengabadikan nama daerah asal layar tersebut. Tapi, apa betul?

Antropolog Jerman Horst H Liebner yang puluhan tahun menetap di Sulawesi untuk meneliti kapal pun pergi memeriksa arsip-arsip Venesia. Terutama dokumen registrasi nama-nama kapal yang keluar masuk. 

Namun, "sampai Abad 19 tidak ada kapal Pinisi atau kata sebunyiannya, dalam arsip-arsip Pelabuhan Venesia. Tak ada juga catatan tentang kedatangan kapal dari wilayah Nusantara," katanya.

Ini Dia...

Saat bicara di pengajian bertajuk Membedah Sejarah Armada Nusantara yang digagas Deputi IV Kemenko Maritim, di Museum Bahari, Jakarta, 25 November 2016 lalu, Horst memaparkan, kapal yang namanya sebunyi dengan Pinisi pertama muncul dalam De Oostpost, edisi 14 Juli 1862. Pinas. 

Surat kabar itu memberitakan sebuah perahu bernama Pinas dari Bali dengan muatan 25 pikul kopi menuju Singapura.

Kemudian, De Java Bode, 1 Juni 1864. Penisch dan Penies. Surat kabar itu menulis, "Penisch milik Hadji Oesman dan Penies yang dinakhodai Intje Eim membawa lada, damar dan kopi dari Lampung ke Batavia."

De Java Bode edisi 21 Juli 1869 kembali menurunkan berita  kedatangan dua perahu Penisch dari Lampung. Nakhodanya  Maleh dan Moeh Djen. Membawa damar, kopi dan kapas.

Berdasarkan penelitian surat kabar, "tahun-tahun berikutnya ada kesan perahu-perahu jenis itu menyebar ke arah Timur Nusantara. Namun, masa itu belum ada kapal jenis pinisi pun yang sebunyi itu dalam literatur tertulis di wilayah Sulawesi," ungkap Horst. 

Encyclopedie van Nederlandsch-Indie yang semenjak 1895 secara berkala diterbitkan oleh Pemerintah Belanda mulai menyebut perahu jenis ini pada 1906 di bawah entri vaartuigen: Penis. 

Dilengkapi keterangan: Sebuah perahu berbentuk sekunar, dengan satu batang tiang yang besar dan satu yang kecil, berasal dari pantai Jembrana (Bali).

Sampai di sini, belum ada diksi pinisi sebagai jenis moda transportasi laut dalam sumber tertulis. Yang ada hanya kata yang sebunyi dengannya.

Jadi, kapan sebenarnya sejarah kapal Pinisi bermula? Kalau Anda pelaut Bugis, usah gusar. Berikut ini ada kisahnya...--bersambung (wow/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pindahkan Makam Tan Malaka, ini Lima Alasan Pejabat Sumbar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler