Bukannya Rawat Pasien, 4000 Nakes Malah Demo Tolak Vaksin

Kamis, 09 Desember 2021 – 01:53 WIB
Seorang tenaga medis memakai masker bertuliskan "Penghematan membunuh, kesehatan dalam kesulitan" saat demonstrasi berlangsung, terhadap pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah Belgia dalam menangani penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Brussels, Belgia, Selasa (7/12/2021). Foto: REUTERS/Johanna Geron/WSJ/cfo

jpnn.com, BRUSSEL - Massa yang terdiri dari 4.000 lebih tenaga kesehatan (nakes) di Brussels, Belgia, pada Selasa (7/12) menggelar aksi protes yang menentang keputusan pemerintah federal bahwa seluruh staf medis wajib menjalani vaksinasi.

Tenaga kesehatan yang menolak disuntik vaksin akan dikenai denda dan kemungkinan diskors.

BACA JUGA: Sejumlah Nakes Harus Kembalikan Insentif, Begini Alasannya

Massa mengecam vaksinasi wajib sebagai "diskriminasi" dan langkah yang "tidak produktif".

Sejumlah plakat demonstrasi tertulis "kita harus lebih mengedepankan akal sehat " dan "mari selamatkan sistem kesehatan kita ketimbang memecat staf."

BACA JUGA: Beri Perlindungan 8 Nakes Korban Penyerangan KKB, LPSK Turun ke Kiwirok

"Setiap orang berhak memilih, namun ancaman pemecatan yang melibatkan staf tidak dapat diterima. Kami sudah kekurangan staf. Jika kami diberhentikan, akan menjadi sebuah bencana sekaligus menurunkan minat masyarakat untuk menekuni profesi ini," kata pegawai rumah sakit di Provinsi Liege, Raphael Meys.

Pada 19 November, pemerintah federal mengesahkan undang-undang tentang kewajiban vaksinasi bagi petugas kesehatan.

BACA JUGA: Nakes dan Relawan Vaksinasi Covid-19 Terima Sertifikat Penghargaan dari Bamsoet

Per 1 Januari 2022, staf perawatan akan diberi waktu tiga bulan untuk disuntik vaksin.

Per 1 April, apabila keputusan tersebut tidak dilaksanakan, visa atau nomor registrasi staf akan dicabut dan oleh karenanya mereka dapat diberhentikan.

Penyelenggara aksi (front serikat pekerja) telah mengadakan pertemuan dengan kepala staf Menteri Kesehatan Franck Vandenbroucke dan pertemuan berikutnya juga dijadwalkan pekan depan. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler