Bukhori Tanggapi Ucapan Letjen Dudung soal Semua Agama Benar di Mata Tuhan, Kalimatnya

Jumat, 17 September 2021 – 19:41 WIB
Dudung Abdurachman. Foto/dok: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf mengingatkan Panglima Komando Strategi TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Dudung Abdurachman mengenai ucapan eks Pangdam Jaya itu bahwa semua agama benar di mata Tuhan.

Bukhori menilai yang diucapkan Letjen Dudung bersifat sensitif. Seharusnya, jenderal bintang tiga itu tidak jauh masuk ke ranah agama.

BACA JUGA: Kiai Maman: Yang Dikatakan Letjen Dudung Adalah Warning

"Mengingat isu ini bersifat sensitif dan prinsipil, diskursus ini seyogianya diterangkan oleh pihak yang selaras dengan kapasitasnya, seperti, pemuka agama demi menghindari polemik," kata Bukhori di Jakarta, Jumat (17/9).

Legislator Fraksi PKS itu menyebut tugas pokok TNI ialah menjaga pertahanan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945).

BACA JUGA: Alex Noerdin Tersangka Korupsi, Herman Deru Blak-Blakan soal Hubungan Mereka, Oh Ternyata

Dia mengatakan Pasal 30 Ayat (2) UUD 1945 menyebutkan usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan utama serta rakyat sebagai kekuatan pendukung.

“Sebab itu, saya mengingatkan agar Letjen Dudung berbicara sesuai dengan kapasitasnya.” pungkas Bukhori Yusuf.

BACA JUGA: Pendapat Bobby soal Ucapan Letjen Dudung bahwa Semua Agama Benar

Letjen Dudung sebelumnya memberikan penjelasan atas ucapan eks Pangdam Jaya itu yang menyebut semua agama benar di mata tuhan.

Belakangan ucapan Dudung itu menuai komentar dari beberapa pihak, satu di antaranya dari pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dudung pun mengaku sebagai Pangkostrad perlu mengatakan semua agama benar di hadapan prajuritnya.

Sebab, dirinya memiliki prajurit yang berasal dari berbagai pemeluk agama.

"Saya ini Panglima Kostrad, bukan ulama. Jika ulama mengatakan bahwa semua agama itu benar, berarti ia ulama yang salah," kata Dudung dalam keterangan persnya, Kamis (16/9).

Dirinya mengaku tidak mau prajurit di Kostrad terjebak dalam fanatisme berlebihan sehingga dirinya berucap tentang semua agama benar di mata Tuhan.

"Saya ingin anak buah saya jangan sampai terpengaruh dengan pihak luar di dalam beribadah. Hal ini agar tidak menimbulkan fanatisme yang berlebihan. Kemudian menganggap agama tertentu paling benar. Sementara agama lainnya, salah," beber Letjen TNI Dudung Abdurachman. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler