Bukti Honorer K2 Palsu Diserahkan ke BKD

Rabu, 05 Maret 2014 – 11:01 WIB

jpnn.com - PONTIANAK- Perwakilan honorer kategori dua (K2) mendatangi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Pontianak, Selasa (4/3). Mereka melaporkan dugaan manipulasi data honorer K2 yang lulus seleksi CPNS tahun 2013.

Manipulasi data yang dilaporkan berupa pemalsuan tahun masuk honor. Obyek laporannya adalah seorang honorer K2 di SMPN 13 Pontianak yang lulus CPNS. Pelapor adalah Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Kota Pontianak.

BACA JUGA: Istri Nikah Lagi dengan Perjaka, Suami Meradang

Mereka ingin manipulasi data ini diusut tuntas. “Oknum yang memanipulasi data ini harus diusut. Buktinya sudah lengkap, sangat jelas,” ujar Koordinator FPHI Kota Pontianak, Syarif Feriansyah.

Feriansyah mendatangi BKD ditemani wakil FPHI Sudarmanto. Dia mengatakan bahwa berdasarkan aturan honorer K2 dapat mengikuti tes CPNS adalah mereka yang masuk kerja 2005 dan sebelumnya. Di atas tahun tersebut tidak dibolehkan. Pada kasus CPNS di SMPN 13, yang bersangkutan masuk pada 2010, namun ketika mengikuti seleksi tertera tahun 2004.

BACA JUGA: TKI dan TDO Dekab Boalemo Dinilai Bukan Korupsi

“Berdasarkan SK yang dikeluarkan TU orang tersebut masuk honorer pada 1 Juli 2004. Padahal sebenarnya dia baru masuk tiga tahun lalu,” ungkap Feriansyah.

Bukan tanpa bukti, FPHI juga menyodorkan beberapa dokumen yang mendukung laporan mereka. DI antaranya daftar pembayaran honor di SMPN 13 Kota Pontianak. Pada daftar penerima gaji tahun 2007 tidak ada nama yang bersangkutan. Pun tahun 2008 serta 2009, tidak ada nama honorer yang pelapor maksudkan.

BACA JUGA: Merasa Honorer K1 Dimasukkan K2, Mengadu ke Dewan

“Ini lihat, pada 2010 baru ada nama dia. Itu juga tidak diketik seperti yang lain, hanya ditulis tangan,” kata Feriansyah menunjukkan berkas sebagai bukti pendukung laporan.

Beberapa waktu lalu Feriansyah bergabung dengan honorer K2 seluruh Indonesia mendatangi Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Dia menyampaikan perihal manipulasi data tersebut.

“Pak Menteri menanggapi langsung apa yang saya sampaikan. Dia mengarahkan kami untuk melapor ke BKD dan kepolisian,” ucapnya.

Namun, FPHI belum akan melapor ke polisi. Dia masih menunggu hasil laporannya ke BKD Kota Pontianak. “Kami lihat dulu proses di BKD. Kami berharap BKD bekerja sama dengan kami membongkar manipulasi-manipulasi data ini,” ungkapnya.

Manipulasi data disinyalir bukan hanya terjadi di SMPN 13, FPHI mencium manipulasi data honorer di tempat lain. Pihaknya akan mengusut hal tersebut. “Nanti kalau buktinya lengkap akan kami laporkan juga,” tegasnya.

Kepala BKD Kota Pontianak, Khairil Anwar, mengatakan bahwa setelah menerima laporan tersebut BKD akan meneliti dan memferivikasinya. Jika bukti yang diajukan kuat, BKD bakal melihat data awal yang diserahkan honorer bersangkutan. “Kami akan lihat arsip dan cocokkan datanya,” katanya.

Pemalsuan data bukan hal sepele. Meski honorer yang bersangkutan telah dinyatakan lulus seleksi CPNS hasil tersebut dapat dibatalkan. “Kalau memang terbukti bisa saja hasilnya didiskualifikasi,” tegas Khairil. (hen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer K2 yang Palsukan Data Sudah Dilaporkan ke Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler