Bulan Depan Rel Dipasang, Menhub: LRT Palembang Selesai sebelum AG

Minggu, 21 Mei 2017 – 18:45 WIB
Pembangunan LRT. Foto: KRIS SAMIAJI/Sumatera Ekspres/JPG

jpnn.com, PALEMBANG - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pembangunan Light Rapid Transit (LRT) Palembang akan sesuai target dan tenggat waktu.

Itu setelah 50 persen lebih material dari rel yang akan digunakan pada proyek LRT Palembang telah tiba beberapa hari lalu.

BACA JUGA: Antusias Sambut Proyek Trem, KAI Siapkan Pembebasan Lahan

“Progresnya sekarang sudah 42 persen. Ini bagus karena selisih 7 persen. Pembangunan tetap on target. Agustus 2018 sudah operasional,” kata Budi seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.

Tiba di Bandara SMB II, menteri bersama rombongan langsung melihat pembangunan di Sungai Musi samping Jembatan Ampera. Dia menjelaskan tahapan pembangunan proyekini ke depan. Mulai dari rencana konstruksi yang ditarget selesai pada Desember2017 ini.

BACA JUGA: Pemko Palembang Berencana Bangun Tiga Wilayah Ini Jadi Kota Baru

Setelahnya, Rolling Stock akan dimasukkan secara bertahap. Mulai Maret hingga Mei 2018 dan pada Juni 2018 seluruh pembangunan telah selesai. Sehingga bisa digunakan oleh warga dan tamu Asian Games (AG) yang berkunjung di Palembang nantinya.

“Bulan depan rel kita pasang. Progresnya menunjukkan arah yang baik. Tinggal beberapa kendala yang masih harus kita atasi bersama,”jelasnya.

BACA JUGA: Rel Siap Dipasang, Progress LRT Palembang Capai 42 Persen

Di antaranya, yaitu dengan berkoordinasi bersama PT PLN (persero) terkait utilitas, sarana dan prasarana. Juga median jalan yang kini tengah dirampungkan. Termasuk fasilitas dan kesiapan depo ke depan.

Direktur Operasional PT Waskita Karya, Adi Wibowo mengatakan, pengerjaan LRT melebih target hingga 7 persen. Namun untuk beberapa hal terutama di Sungai Musi terus di kebut pengerjaannya. Mengingat titik ini memang perlu treatment khusus.

Dirincikan Adi, pengerjaan Sungai musi ini ada delapan tiang (P1 hingga P8 dari hilir ke hulu) saat ini sudah lima tinggal tiga tiang lagi, yang berada tepat di sungai musi. Untuk tiang ini terhadap juga tiang pelindung atau fider  46 meter dengan  11 pender dan 9 pondasi. Jarak antara LRT dan tiang ampera 9 meter

Nantinya, kata dia, girder LRT ini berupa girder baja dan bukan girder balok sebab untuk pierhead satu dengan satunya maksimal 40 meter jika lebih maka harus menggunakan girder balok. "Nah, untuk girder di sungai musi ini panjangnya mencapai 60 meter hingga 70 meter," paparnya.

Selain tengah Sungai Musi, kata dia, girder baja ini juga di gunakan di tikungan atau perempatan. "Rencanaya, pengerjaan sipil sungai musi ditargetkan selesai pada Oktober ," ujarnya. 

Terkait dana, kata dia, tidak ada masalah. Paling masalah internal. Tapi efisiensi anggaran LRT dari Rp12 triliun menjadi Rp10,5 triliun tersebut di efisiensi pada passanger screen ground (PSG) alat balok pengaman di sekitar area LRT pada pintu masuk (akses masuk).

"Ini tidak mempengaruhi kualitas LRT sebab di negara maju, Malaysia contohnya tidak menggunakan PSG,"tukasnya. (aja/yun) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Pertumbuhan Ekonomi, Menhub Budi Minta Volume Pelabuhan Meningkat


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler