JAKARTA - Mimpi PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) melantai di Bursa Efek Endonesia (BEI) segera terealisasiItu seiring terbitnya pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk dapat melakukan Initial Public Offering (IPO)
BACA JUGA: Perbanas Minta Kalangan Perbankan Introspeksi
Jika tak ada perubahan skenario, hajatan listing saham perdana itu bakal dipentaskan pada 23 Mei mendatangBull melepas saham anyar sebanyak 6,65 miliar
BACA JUGA: Penyerahan SPT Tembus 9 Juta
Saham baru itu diplot dengan banderol harga Rp 155 per lembar sahamBACA JUGA: IHSG Terbelit Keraguan
Selain mengantongi dana sebesar USD 120 juta, perseroan juga mendapat suntikan dana sebesar USD 66 jutaDana tambahan itu didapat dari penawaran waran sebanyak 3,33 miliar pada harga Rp 170 per lembar waran. Di mana pemegang 2 saham IPO mendapat jatah 1 lembar waran secara cuma-cuma"Kami optimistis kemunculan perseroan mendapat sambutan positif dari pelaku pasarApalagi, harganya menjanjikan," tutur Vicky Ganda Saputra, Executive Director PT Danatama Makmur, selaku penjamin pelaksana emisi IPO Buana, di Jakarta, Rabu (11/5).
Soal harga sebut Vicky memang tak terbantahkan masih sangat kompetitif.
Dari sisi Price to Earning Ratio (PER) dan Enterprise Value to Earnings Before Interest, Tax, Depreciation & Amortization (EV/EBITDA) 2011, saham Buana tercatat sebesar 9,15x dan 4,51xKondisi itu, menurut klaim underwriter masih jauh di bawah valuasi industri global sejenis maupun market"Tidak aneh, jika dalam proses bookbuilding mengalami kelebihan permintaan hingga 6,03x," ulas Vicky
Sementara itu, pasca mengantongi pernyataan efektif dari Bapepam, manajemen bereaksi dengan melaksanakan proses masa penawaran umum saham perdana kepada seluruh para calon investor dan masyarakat umumMasa penawaran itu, akan diselenggarakan sepanjang 3 hari kerja, yaitu 12, 13 dan 16 Mei 2011
Selain PT Danatama Makmur, JP Morgan, BNP Paribas dan Standard Chartered juga ditunjuk sebagai International Selling Agents dan Joint Bookrunners(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Produk Lokal Terancam Produk Luar
Redaktur : Tim Redaksi