jpnn.com - JAKARTA – Perum Bulog mendapatkan kuota importasi daging kerbau sebanyak sepuluh ribu ton untuk tahap pertama.
Sampai pertengahan September, tercatat 5.920 ton daging kerbau telah masuk ke Indonesia.
BACA JUGA: Kolaborasi Modalku dan Sinarmas Mudahkan Pelaku UKM
Perum Bulog memang menjadi satu-satunya perusahaan yang mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk melakukan importasi daging kerbau dari India.
Impor daging kerbau ini sebagai salah satu langkah pemerintah untuk memberikan pilihan kepada masyarakat dalam mengkonsumsi protein.
BACA JUGA: Absen Lama, Philips Target 5 Besar Penjualan TV LED
Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu mengungkapkan, dari importasi yang sudah masuk, ternyata usaha kampanye Bulog selama ini disambut baik masyarakat.
Terbukti mayoritas daging kerbau sudah terjual. "Sampai saat ini sudah 4.000 lebih daging kerbau kita sudah terjual," kata Wahyu di Jakarta, kemarin.
BACA JUGA: Angkasa Pura II: Tidak Ada Atap Ambruk di Terminal 3
Dari kuota sepuluh ribu ton daging kerbau yang diperintahkan ke Bulog, Wahyu mengaku semua akan terpenuhi sekitar akhir bulan ini atau paling lambat pada awal Oktober.
"Ya biasa, jalan di India kan agak begitu," tegasnya.
Antusiasme masyarakat terhadap daging kerbau ini menjadikan Bulog kembali mengajukan kuota impor.
Untuk tahap kedua, sambung Wahyu, Bulog tengah memproses izin impor untuk 70 ribu ton daging kerbau.
Dari jumlah itu, sebanyak 25 ribu ton akan disalurkan ke pelaku industri di seluruh Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.
"Industri itu satu tahun kebutuhan 25 ribu ton. Diusahakan satu tahun 25 ribu ton, jadi satu bulan sekitar 2.000-an ton lah," tutup Wahyu. (lum/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Diminta Jelaskan Penyebab Kemahalan di Pelabuhan
Redaktur : Tim Redaksi