Bulog Pastikan Beras Aman Jelang Ramadan

Jumat, 06 Juni 2014 – 12:39 WIB

jpnn.com - MOJOKERTO – Perum Bulog Subdivre II Surabaya Selatan memastikan stok beras selama Ramadan sampai Lebaran di Mojokerto dan Jombang aman. Sebab, tahun ini kebutuhan pangan dalam meng-cover tiga daerah tersebut mencapai 45 ribu ton. Dengan demikian, masyarakat diminta tidak khawatir bila harga beras terus meningkat.

Kepala Perum Bulog Subdivre II Surabaya Selatan Yayat Hidayat Fatahillah mengungkapkan, untuk menyambut Ramadan dan Lebaran, pihaknya menyiapkan stok beras dalam jumlah lebih. ’’Stok kami aman sampai akhir 2014 ini,’’ ujarnya Kamis (5/6).

BACA JUGA: Pertama Kalinya, Pemko Cilegon Raih WTP dari BPK

Stok beras berbagai jenis tersebut disimpan di tujuh gudang penyangga. Di antara tujuh gudang tersebut, antara lain, gudang penyangga Sooko; Magersari, Mojokerto; Tunggorono; Mojongapit; dan Perak, Jombang. ’’Artinya, saat kebutuhan beras meningkat pada puasa sampai Lebaran nanti, insya Allah tercukupi,’’ imbuhnya.

Pendistribusian beras di setiap wilayah selama ini dilakukan melalui mitra Perum Bulog. Dari kemitraan tersebut, beras itu lalu disalurkan kepada masyarakat melalui agen maupun penjualan toko pangan. ’’Jenisnya beragam. Mulai premium, kualitas medium, dan kualitas sedang,’’ ujarnya.

BACA JUGA: Rukan di Samarindah Rubuh, 7 Tewas, 5 Terjebak

Tidak hanya itu, dengan melimpahnya stok beras hasil serapan mitra dan gabungan kelompok tani (gapoktan) belakangan ini, dapat melayani permintaan luar daerah. Di antaranya, Medan, Sampit, Padang, dan Papua. Bahkan, pelayanan dilakukan sampai ke daerah penghasil produksi beras seperti Jabar dan Cianjur. ’’Total pengiriman luar wilayah sekitar 34 ribu ton. Jenis beras yang dikirim adalah kualitas medium,’’ paparnya.

Jumlah itu terbagi atas 1.000 ton untuk Sampit dan Medan sebanyak 5.000 ton. Sisanya dibagikan ke daerah lain sesuai dengan tingkat kebutuhan dan permintaan.

BACA JUGA: Horor, Suara Tangisan Perempuan dari Pohon Durian

Meski demikian, Yayat menyatakan, proses penyerapan pada tahun ini diprediksi menurun antara 10–20 persen daripada tahun lalu. Penurunan tersebut terjadi karena target penyerapan dari petani 90 ribu ton setara dengan beras. Target tersebut meningkat sejak 2013. Yakni, 84.500 ton setara beras. Dengan demikian, peningkatan mencapai 5.500 ton. ’’Namun, kami tetap optimistis target tahun ini bisa tercapai,’’ jelasnya. (ris/abi/mas/bh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usul Pemberkasan Tanpa SPTJM, Honorer K2 Ancam Demo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler