Bulog Pastikan Pasokan Daging Aman Jelang Iduladha

Jumat, 01 Juli 2022 – 18:30 WIB
Salah penjual daging sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (8/5). Foto: Dean Pahrevi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau (PPSKI) Nanang P. Subendro mengaku banyak kendala yang mereka hadapi menjelang Iduladha. Salah satunya yang sangat berdampak, wabah penyakit kuku dan mulut (PMK).

“Saat ini sudah 19 provinsi lebih dan 200-an kabupaten/kota terjankit PMK. Bahkan di Jawa, zona merah semua,” ujar dia dalam webinar Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) di Jakarta Jumat (1 /7).

BACA JUGA: Aduh, Belasan Sapi Kurban Terindikasi Kena PMK di Jakarta Timur

Dia menyebut pada momen Iduladha mestinya peternak menikmati kenaikan harga 10-25 persen dari harga normal. Namun, kini yang terjadi turun sampai 10-25 persen. Belum lagi jika ada ternak sapi yang terpapar PMK, maka peternak akan memotong paksa. 

“Dipotong paksa itu penurunannya luar biasa, sapi yang harganya sekitar Rp 25 juta turun menjadi Rp 10-8 juta. Ini yang membuat peternak sangat terpukul,” katanya.

BACA JUGA: Wamenag: Iduladha 1443 Hijriah Jatuh Pada 10 Juli

Merespons hal tersebut, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan pihaknya sebagai regulator pemerintah pasti siap untuk membeli ternak yang dipotong paksa sepanjang mendapat penugasan pemerintah.

Namun demikian, perlu juga dipikirkan, baik dari sisi konsumen dan edukasi mengenai PMK.

BACA JUGA: Mentan SYL Pastikan Pasokan Daging dan Sapi Aman saat Iduladha

Sedangkan mengenai importasi daging, Iqbal mengatakan hal itu merupakan kebijakan pemerintah untuk menutupi kekurangan daging sapi dalam negeri.

Hal ini juga untuk memastikan pasokan daging aman menjelang Iduladha.

“Pada prinsipnya importasi daging kerbau merupakan substitusi terhadap kebutuhan daging secara umum baik daging sapi maupun daging kerbau,” kata dia. 

Pemerintah diketahui memberikan penugasan kepada Perum Bulog untuk mengimpor daging kerbau beku sebanyak 100 ribu ton pada 2022.

Impor daging tersebut sebagai alternatif bagi konsumen dalam memenuhi ketersediaan akan daging serta menjaga stabilisasi harga daging di tingkat konsumen.

Iqbal mengakui India dari sisi negaranya memang masih belum terbebas PMK, tetapi beberapa zona di negara tersebut sudah bebas PMK. 

Namun di sisi lain, negara tersebut juga telah mengekspor daging kerbau beku ke lebih dari 70 negara.

“Jadi, kami lihat dari beberapa banyaknya negara yang melakukan importasi daging kerbau dari India itu sebetulnya bisa dikatakan daging kerbau India itu relatif aman,” ujarnya.

Untuk menjamin keamanan daging India, Bulog juga melakukan tes PCR terhadap daging kerbau yang masuk ke Indonesia. Hal ini untuk meyakinkan masyarakat bahwa daging tersebut aman dikonsumsi.

“Kami yakinkan prosesnya pemotong kerbau di India sangat bersih, dari mulai pemilihan, penyembelihan, pengemasan, pelayuan, dan pengemasan,” tuturnya.

Sekretaris Lembaga Pengembangan Pertanian PBNU Tri Chandra Aprianto mengatakan hewan yang memenuhi syarat untuk dikurban harus sehat.

“Apakah gejala klinis ini masih memenuhi syarat? Karena selama ini dari berbagai kajian kitab kuning dasarnya harus sehat,” ujar dia.

Untuk itu, PBNU merekomendasikan kepada pemerintah untuk terlibat langsung dalam memastikan kesehatan hewan yang dijadikan kurban. Selanjutnya, pemerintah perlu segera mengadakan disinfeksi dan vaksinasi terhadap ternak yang belum tertular PMK.

Bukan hanya itu, pemerintah harus segera menyosialisasikan dengan berbagai cara yang efektif kepada peternak  untuk mencegah penyebaran PMK.

“Rekomendasi terakhir pemerintah perlu memberikan bantuan finansial kepada para peternak kecil yang terdampak PMK,” ujar dia. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Iduladha, Komjen Gatot Minta Pj Kepala Daerah Antisipasi Hoaks Wabah PMK


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler