jpnn.com - SURABAYA-Tahun ini Perum Bulog Divre Jatim menyiapkan anggaran sekitar Rp 7,2 triliun untuk target prognosa sebanyak 1,1 juta ton beras. Target pengadaan tahun ini sama dengan 2013 lalu, tapi realisasi hingga akhir tahun lalu sebanyak 1,012 juta atau tercapai 93 persen dari target.
Kepala Perum Bulog Divre Jatim Rusdianto optimistis target tahun ini bisa tercapai dengan catatan tidak ada persoalan signifikan yang berdampak pada produksi padi Jatim. "Prognosa sebesar 1,1 juta ton setara beras itu terbagi menjadi gabah kering giling sebanyak 433 ribu ton dan beras sebanyak 825 ribu ton," katanya, Jumat (10/1).
BACA JUGA: Aturan Turunan UU Minerba Dituntaskan di Cikeas
Pembelian beras berdasarkan HPP yang ditetapkan pada 2012 lalu. Yaitu, untuk gabah kering giling sebesar Rp 4.200 per kg dan beras sebesar Rp 6.600 per kg. Sedangkan harga gabah kering giling kualitas medium di tingkat petani sebesar Rp 4.600-4.800 per kg. Begitu pula untuk beras kualitas medium di atas HPP.
"Menurut kami, HPP belum perlu dinaikkan. Sebab kalau naik, nanti dampaknya semua turut naik. Sebenarnya, kalau harga beras mengikuti demand dan supply. Jadi, kalau panen raya harga bergerak turun, nah nantinya HPP untuk menolong petani," ujar dia.
BACA JUGA: Dirut Citilink: Namanya Juga Masih Perawan
Berdasar HPP tersebut, anggaran yang disiapkan Bulog untuk mencapai prognosa sebesar Rp 7,2 triliun. Sedangkan 2013 lalu, dengan realisasi sebanyak 1,012 juta maka anggaran yang disiapkan sekitar Rp 6,7 triliun. "Itu belum termasuk biaya eksploitasi seperti biaya buruh dan lain-lain," tukasnya.
Target prognosa itu sejalan dengan kesiapan gudang Bulog. Kapasitas terpasang seluruh gudang mencapai 1,2 juta ton. Sedangkan saat ini stok beras di gudang Bulog per 31 Desember lalu mencapai 628 ribu ton, tapi sebagian dari stok dikirim ke berbagai wilayah yang defisit beras.
BACA JUGA: Dahlan: Maksimalkan Dua Landasan Soekarno Hatta
"Jadi, nanti gudang kami mencukupi untuk menampung. Target pengadaan mengikuti musim panen, biasanya pada bulan-bulan sekarang rendah. kenaikan baru terasa pada Maret dan April. Kemudian Mei-Juni turun, disusul panen gadu pada bulan Juli," katanya.
Selain beras, Bulog juga menargetkan pengadaan komoditas kedelai dan gula. Untuk kedelai pada tahun ini ditargetkan sebanyak 14.000 ton dan gula sebanyak 5.000 ton. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan: Maskapai Pembangkang Dilarang Terbang
Redaktur : Tim Redaksi