jpnn.com - JAKARTA- Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, ada harga yang stuck, stabil, dan yang mulai turun. Ini yang terus dilakukan upaya perbaikan-perbaikan. Karena itu, pihaknya terus menekan harga sampai terbentuk struktur pasar baru yang lebih sehat.
“Seperti daging akan kita perluas titik operasi pasarnya. Artinya kita akan manfaatkan titik titik yang dimiliki oleh kementerian, BUMN. Kan BUMN nggak hanya bulog. Ada BUMN lain yang punya titik. Seperti Pertamina, PPI, banyak BUMN yang punya titik di luar Jakarta yang akan kita lakukan upaya untuk meminjam atau kerja sama untuk menjual barang-barang itu,” ujarnya di laman Indopos, Jumat (17/6).
BACA JUGA: Dibayangi Brexit, Investor Asing Lakukan Pembelian Tipis
Perluasan titik-titik operasi pasar ini bertujuan untuk membentuk suatu struktur pasar yang baru dan lebih sehat. Djarot mengatakan, dengan adanya outlet-outlet baru yang tersebar ini, nantinya dapat menjadi penyeimbang pasar existing yang sulit untuk diatur pergerakannya.
"Kita kan tidak mudah masuk ke pasar existing. Mereka sudah punya kalkulasi, punya harga beli dan harga pokok berbeda. Kita akan coba bangun, tapi membangun kan tidak mudah. Salah satunya kita manfaatkan BUMN. Contohnya PPI punya apa aja titiknya. Kita coba setiap outlet mereka punya pusat penjualan," ujarnya.
BACA JUGA: Lebaran Jadi Harapan Industri Makanan dan Minuman
Ke depan setelah titik-titik baru ini terbentuk, Djarot mengatakan pemerintah berharap untuk jangka menengah, nantinya akan terbentuk suatu struktur pasar yang baru yang berfungsi sebagai penyeimbang harga di pasar existing yang sering tidak berlaku adil. (ers/jos/jpnn)
BACA JUGA: Harga Telur Ayam Turun, Gula Pasir Meroket
BACA ARTIKEL LAINNYA... Agresif, Semen Indonesia Ekspansi Kedua di Asia
Redaktur : Tim Redaksi