JAKARTA - Raksasa batubara Asia, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan laba bersih senilai USD 123,28 juta sepanjang semester pertama 2011Itu berarti mengalami penurunan 15,5 persen dibanding edisi sama 2010 di level USD 142,14 juta
BACA JUGA: Menguat Lagi, IHSG Kembali Catat Rekor
Sementara pendapatan tercatat USD 850 juta alias naik 20,9 persen dibanding periode sama 2010 di posisi USD 702,8 juta“Ini akibat pembatalan penjualan 20 persen saham kami di Gallo Oil,” elak Dileep Srivastava, Direktur BUMI, di Jakarta, Rabu (27/7).
Di satu sisi, efek pembatalan itu membuat perseroan menanggung kerugian USD 35,89 juta
BACA JUGA: Tunggakan Listrik Kementrian Rp 127 Miliar
Padahal pada laporan keuangan 2010 disebut adanya keuntungan BUMI untuk pelepasan investasi sebesar USD 93,7 juta. Sementara pada pos laba kotor perseroan selama periode itu mengalami pertumbuhan sebesar 36 persen menjadi USD 318,2 juta dari USD 233,9 juta periode sama tahun laluDi sisi lain, untuk laba usaha selama Januari-Maret 2011 juga mengalami kenaikan 38,7 persen menjadi USD 218,9 juta dari USD 157,8 juta periode sama tahun lalu
BACA JUGA: Sejam Bongkar Muat 100 Mobil, Kebersihan Lebihi Kapal Penumpang
Anak usaha BUMI Plc itu juga masih mencatatkan laba atas transaksi derivatif sebesar USD 105,9 juta dari sebelumnya USD 9,5 juta. Selama periode itu, perseroan juga membukukan untung kurs sebesar USD 62,3 juta dibanding periode sama sebelumnya, sebesar USD 32,8 jutaDileep menyebut keuntungan dari penjualan Gallo Oil memang sudah dimasukkan dalam laporan keuangan akhir buku 2010Namun, ternyata rencana pelepasan 20 persen gagal dilakukan sesuai rencanaBUMI berniat melakukan divestasi anak usahanya itu karena kurang memberi kontibusi yang diharapkan. Rencana itu, lanjut Dileep masih akan dilanjutkan"Setelah ada persetujuan dari pemerintah Yaman, kita alan segera menjualnya," tukasnya
Dileep melanjutkan, posisi utang BUMI mengalami perbaikan signifikanSebelumnya, utang kotor BUMI tercatat sebesar USD 3,8 miliar, dengan utang bersih sebesar USD 3 miliar
Sementara posisi kas mencapai USD 800 jutaNamun dengan pelunasan sebesar USD 238 juta dari anak usaha PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) yang dilakukan kuartal tiga 2011 ini sebesar USD 2,07 miliar, maka posisi utang BUMI akan anjlok tajam menjadi USD 776 jutaSelain itu, BUMI juga akan melakukan pembayaran kembali utang kepada CIC Capital Partnert sebesar USD 600 juta pada Oktober 2011“Itu akan membuat utang kami kembali menurun menjadi hanya USD 200 juta,” katanya
Sementara Willy Sanjaya, Analis PT Lautandhana Securities, menilai masalah BUMI selama ini adalah besarnya beban utang yang dimilikiBeban itu, menggerus keuntungan yang dimilki perseroanNamun, adanya transaksi tukar guling yang dilakukan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dengan Vallar Plc, membuat BUMI memiliki tambahan modal seiring masuknya Vallar menjadi pemilik mayoritas(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indeks Kembali ke Rekor
Redaktur : Tim Redaksi