BUMN Akan Bangun Pabrik Sagu Terbesar di Papua Barat

Jumat, 27 September 2013 – 13:07 WIB

jpnn.com - PAPUA - Perum Perhutani akan membangun pabrik sagu di Distrik Kais Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Proses pemancangan tiang pertama kontruksi pabrik sagu ini rencananya akan dimulai Oktober 2013. Pabrik ini akan menjadi yang pertama dan terbesar dan akan mulai beroperasi tahun 2014.

"Ground breaking (peletakan batu pertama) bulan depan. Harus ada traktor, makanya ke sini mau liat lokasinya di mana dan lihat tapaknya seperti apa," ujar Direktur Utama Perhutani, Bambang Sukmananto di Sorong, Papua Barat, Jumat (27/9).

BACA JUGA: Stok Sapi Tersedot untuk Idul Adha

Dalam membangun pabrik ini, Perhutani tak sendirian, tapi menggandeng beberapa BUMN lain, seperti PT PLN (Persero) dan PT Barata (Persero).

Dijelaskan Bambang bahwa PLN akan membangun power plant atau pembangkit listrik untuk memasok listrik, sedangkan Barata membangun pabrik sagu. Nantinya listrik dari power plant milik PLN juga dijual secara komersial. Bahan baku power plant diambil dari kulit pohon sagu.

BACA JUGA: Kurs Ganggu Investasi Pupuk

Untuk membangun pabrik ini, Perhutani, kata Bambang, mengucurkan dana sekitar Rp 120 miliar. Sebanyak 30 persen diambil dari modal sendiri dan sisanya dari perbankan. "Sekitar Rp 100 miliar - Rp 120 miliar, itu untuk pabrik dan belum power plantnya ya. Karena itu (power plant-red) dibangun oleh PLN," terangnya.

Per tahunnya, pabrik ini mampu memproduksi hingga 30 ribu ton tepung sagu dan perseroan mendapat lahan sekitar 16 ribu hektar untuk membangun pohon sagu yang letaknya di sekitar pabrik. "Ini dapat ijin areal dinas kabupaten sekitar 16 ribu hektar. Mungkin yang efektif untuk potensi sagu sekitar 10 ribu- 11 ribu hektar," jelasnya.

BACA JUGA: Kawal Kesepakatan BRI dengan Pensiunan

Pembangunan pabrik sagu ini merupakan salah satu strategi BUMN menjaga ketahanan pangan nasional. Nantinya pabrik sagu ini bakal memproduksi tepung sagu dan produk turunan. Produk ini bisa dipasarkan ke seluruh Indonesia, termasuk Papua.

"Ini proyek merah putih dan BUMN yang turun tangan. Karena sangat mahal, perseroan nggak boleh rugi," harapnya. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP: LCGC = Lu Cair, Gua Cair


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler