BUMN Harus Tegar di Tengah ACFTA

Rabu, 10 Februari 2010 – 19:26 WIB
JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan tidak sampai terpengaruh (secara negatif) oleh adanya ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA)Hal itu dikarenakan sebagai badan usaha yang dibawahi langsung oleh negara, seharusnya BUMN bisa memberikan contoh dan perlindungan kepada usaha yang ada di dalam negeri.

Nyoman Dhamantra, anggota Komisi VI DPR RI mengatakan, bagaimana BUMN tidak boleh kalah dengan persaingan di era perdagangan bebas yang sudah mengalir di negara ini

BACA JUGA: Infrastruktur di Perbatasan Memalukan

Karena katanya, kalau sampai ACFTA berdampak buruh bagi keberlangsungan BUMN, bagaimana pula dengan nasib dari usaha-usaha lain yang ada di dalam negeri.

"Tentunya hal itu tidak lepas dari perhatian pemerintah itu sendiri
Bagaimana pemerintah bisa melindungai usaha yang bukan langsung di bawah negara, kalau melindungi usaha negara saja tidak bisa?" ungkapnya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kementerian BUMN, di Komisi VI, Rabu (10/2).

Memang dalam perkembangannya, dikatakan Nyoman lagi, berlakunya perjanjian perdagangan bebas tersebut, dampaknya sudah dirasakan oleh pengusaha di dalam negeri saat ini

BACA JUGA: Lirik Merauke, Ladin Group Ditolak Pemerintah

Terutama sekali untuk usaha yang bermodal terbatas
Sehingga dikhawatirkan, karena kalah dalam permodalan, usaha yang ada tersebut akan cepat gulung tikar.

"Pekerjaan bersama yang memang harus kita lakukan sekarang ini, adalah bagaimana mengambil langkah nyata guna memberikan perlindungan terhadap pengusaha dalam negeri

BACA JUGA: Usaha Obras pun Terimbas CAFTA

Jika (sampai) banyak usaha yang mati lantaran tak mampu bersaing, akan berdampak terhadap bertambahnya pengangguran di negeri tercinta ini," katanya(oji/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasib 89 Ribu Ton Gula Belum Jelas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler