Hal itu terjadi karena sejak CAFTA diberlakukan barang-barang pakaian jadi dari China semakin marak
BACA JUGA: Nasib 89 Ribu Ton Gula Belum Jelas
Sehingga konsumen (pedagang pakaian jadi), mengurangi jumlah jahitan di tempatnyaBACA JUGA: RI Berpotensi Kehilangan USD 700 Juta
Kejadian tersebut berdampak langsung terhadap pengguna jasa obras ini.Seperti dikatakan Agung setyobudi, salah satu Pengawas usaha jahit obras di Serpong, mengeluhkan menurunnya pengguna jasa obras yang sudah lama digelutinya
BACA JUGA: Perluasan Lahan Tebu di 6 Daerah
Penurunannya sendiri lambat laun mulai dirasakan."Awalnya penurunannya hanya berkisar antara 5-10 persenNamun sekarang ini sudah hampir 15-20 persen, sehingga sudah mulai terasa sekali bagaimana dampak dari perdagangan bebas yang diberlakukan ini," jelasnya, Rabu (10/2).
Menurunnya pengguna jasa usaha obras, lanjutnya, karena memang banyak sekali pedagang yang sebagian besar berdagang di Pasar Tanah Abang yang biasa menggunakan jasanya, kini juga mulai terimbas CAFTAHal itulah yang membuat pengaruh langsung dengan dunia usahanya.
"Saya berharap kepada pemerintah, bagaimana untuk mengatur dengan jelas, bagaimana efek dari perdagangan ACFTA ini, karena potensiyang lebih parah, akan bisa mematikan industri dalam negeri, yang akan bisa meningkatkan jumlah pengangguran karena PHK buruh akibat efek bola salju dari runtuhnya industri karena tidak mampu bersaing," keluhnya.(oji/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerakan Tanam Kakao di 9 Provinsi
Redaktur : Antoni