JAKARTA--Untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor konstruksi diminta tak hanya mengandalkan proyek-proyek di Kementerian, terutama di Pekerjaan Umum (PU)BUMN Konstruksi diharapkan bisa mengerjakan proyek yang ada di perusahaan BUMN lainnya, seperti PT PLN, Pertamina, Angkasa Pura dan Pelindo.
"Kami mendorong perusahaan BUMN konstruksi agar bisa masuk pada proyek BUMN lainnya, seperti PT PLN yang satu tahun tidak kurang Rp100 triliun, PT Pertamina, Pelindo dan Angkasa Pura," ujar Deputi BUMN Bidang insfrastruktur dan logistik, Sumaryanto Widayatin saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (10/10).
Turut Hadir Direksi dari sembilan Perusahaan BUMN konstruksi, yakni PT Adhi Karya, Amarta Karya, Brantas Abipraya, Hutama Karya, Istaka Karya, Amarta Karya, Nindya Karya, PP, Wijaya Karya dan Waskita Karya.
Disebutkan Sumaryanto, saat ini total pendapatan dari sembilan perusahaan plat merah itu setiap tahunnya tidak melebihi Rp30 triliun
BACA JUGA: 700 Ribu Hektar Belum Digarap Investor Malaysia
Jumlah ini katanya, tidak jauh berbeda dengan anggaran di Kementerian PU yang mencapai Rp37 triliun."Jadi memang selama ini sembilan perusahan BUMN konstruksi ini banyak mengandalkan proyek milik PU, sehingga pendapatnnya tidak begitu maksimal," pungkasnya
BACA JUGA: Semen Gresik Group Dominasi Pasar
BACA JUGA: BNBR Tunggu Restu Credit Suisse
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jobs Dimakamkan, Pemesanan iPhone 4S Meroket
Redaktur : Tim Redaksi