BUMN Perhotelan Dorong Pembangunan Homestay

Kamis, 29 September 2016 – 09:43 WIB
Rini Soemarno. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Sinergi bisnis perhotelan di bawah naungan grup BUMN diarahkan untuk mendukung sektor pariwisata.

Pembentukan Hotel Indonesia Group (HIG) diharapkan mempercepat pembangunan homestay hingga ke desa di daerah wisata.

BACA JUGA: Fokus Digitalisasi, Citibank Sasar Pasar Korporasi

Menteri BUMN Rini Soemarno berharap lini bisnis perhotelan yang dimiliki perusahaan negara lebih signifikan menjalankan perannya.

”Ya, kami ingin yang lebih besar. Kami tidak kasih target. Yang paling utama, kami mendukung program pariwisata pemerintah,” tuturnya setelah grand launching HIG di Patrajasa, Jakarta, kemarin (28/9).

BACA JUGA: Bangun PLTU, Gelontorkan Dana Investasi Rp 25 Triliun

Menurut dia, upaya menggenjot pariwisata di Indonesia harus didukung infrastruktur seperti penginapan.

”Ini kan banyak destinasi. Untuk penginapan, masih kurang. Nah, kami harus masuk dulu,” ujarnya.

BACA JUGA: BPJS tak Beri Dampak Buruk Bagi Asuransi Jiwa

Berdasar rencana awal, Rini membangun 20 desa untuk homestay. Setiap desa terdiri atas beberapa homestay.

Di antaranya, di Labuan Bajo dan Lombok. Homestay tersebut dikelola masyarakat dengan standar tertentu dan dibiayai BUMN dengan skema seperti Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

”HIG ini nanti ada semuanya. Hotel di bawah Garuda Indonesia, hotel di bawah Pertamina, dan lainnya. Nanti kan di bawah HIG, HIG-nya di bawah BUMN langsung. Secara kepemilikan, masih sendiri-sendiri,” ucapnya.

Untuk sementara, itu memang belum disatukan manajemen. Baru sebatas secara operasional. ”Ke depan, bakal ada holding,” imbuhnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, jumlah kamar hotel berbintang di Indonesia mencapai 500 ribu kamar. Masih kurang sekitar 220 ribu kamar. Total ada dua ribu hotel.

”Satu hotel kira-kira punya seratus kamar lebih sedikit. Untuk menunggu orang membangun seratus kamar, diperlukan waktu lima tahun. Nah, wisata yang landed ini perlu homestay. Nanti Perumnas dan perbankan bisa bermain di homestay,” tuturnya.

Kontribusi sektor pariwisata mencapai USD 10 miliar dan berpotensi menjadi USD 12 miliar.

”Kami prediksi menjadi USD 20 miliar (jangka pendek, Red). Jika industri lain perlu minimal USD 100 ribu untuk create job opportunity, pariwisata hanya membutuhkan USD 5 ribu. Target saya adalah create 2 juta job opportunity,” ungkapnya. (gen/c18/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Produk Baru, Segmen SUV Makin Bergairah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler