BACA JUGA: Mendag: Pasar Libya Sangat Prospektif
"(suku bunga) Pasti akan turun," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN akhir pekan lalu.BI memangkas bunga acuan sebesar 25 bps (basis points) dari 7,75 persen menjadi 7,5 persen Jumat (3/4)
BACA JUGA: Ikut Misi Dagang, Pemerintah Manfaatkan Perekonomian Libya
Saat itu, posisi BI rate mencapai 8,25 persen.Tren penurunan BI rate dimulai sejak Desember lalu
BACA JUGA: Polytron Raih GfK Award
Sofyan mengakui, penurunan BI rate ketika itu tidak serta merta diikuti penurunan bunga kredit"Itu karena time lag response (selisih atau rentang waktu dalam merespon, Red)," katanya.Sofyan mengaku belum tahu seberapa cepat bank BUMN akan merespons penurunan BI rate kali iniMenurut dia, hal itu bergantung pada kondisi masing-masing bankTapi, dia memastikan penurunan bunga hanya soal waktu"Tunggu saja, pasti akan turunKalau dia (bank BUMN) tidak turun, dan kalau (suku bunga) bank lain turun, tidak akan laku," terangnya.
Sebelumnya, Deputi Kementerian BUMN Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Parikesit Suprapto mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan agar bank BUMN meningkatkan penyaluran kredit hingga 20 persen"Itu sama dengan target BI," ujarnya.
Instruksi lain Kementerian BUMN kepada bank pelat merah adalah supaya menambah pencadangan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) hingga di atas 100 persen"Ini persiapan untuk menghadapi masa krisis sepanjang 2009," katanya.
Menurut Parikesit, pihaknya juga mengingatkan bahwa saat krisis ini bank-bank BUMN diharapkan konsentrasi pada pembenahan internal"Misalnya, penanganan NPL (nonperforming loan atau rasio kredit macet)," sebutnya(owi/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Trikomsel Oke jadi Perusahaan Terbuka
Redaktur : Tim Redaksi