Mendag: Pasar Libya Sangat Prospektif

Sabtu, 04 April 2009 – 19:26 WIB
JAKARTA- Kunjungan beberapa pejabat pemerintah Indonesia ke Libya,  dimanfakan untuk meningkatkan perekonomian ke dua negaraMenteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu mengatakan, Libya merupakan pasar yang cukup menjanjikan, yaitu dengan GDP perkapita US $12.900 dan jumlah penduduk 71,9 juta jiwa, dimana sektor minyak merupakan penyumbang terbesar ekonomi Libya yang memberikan kontribusi hingga 95 persen  dari seluruh pendapatan ekspor atau kurang lebih sebesar 25 persen dari GDP.

Pendapatan yang besar dari sektor energi yang didukung oleh jumlah penduduk yang relatif kecil menjadikan Libya sebagai negara dengan GDP terbesar di Afrika dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini. 

Para pelaku bisnis lndonesia di Libya menyatakan bahwa pasar Libya masih sangat terbuka dan prospektif untuk produk barang dan jasa dari Indonesia

BACA JUGA: Ikut Misi Dagang, Pemerintah Manfaatkan Perekonomian Libya

“Untuk itu, mereka mengharapkan adanya pelaku bisnis lain dari lndonesia untuk datang ke Libya, dan meraih kesempatan yang masih sangat terbuka ini,” paparnya yang juga menyebutkan, salah satu komoditi yang mungkin dapat memiliki peluang pasar cukup besar adalah teh, karena masyarakat Libya tercatat sebagai salah satu peminum teh terbesar di dunia. 

Dalam kerjasama di bidang investasi , terang dia, tercatat beberapa perusahaan RI yang beroperasi di Libya
Antara lain, PT Pertamina Persero dan PT Medco Energi dibidang perminyakan serta PT Citramegah Karya Gemilang (CKG) di bidang konstruksi

BACA JUGA: Polytron Raih GfK Award

Tawaran.

“Kesempatan yang ditawarkan oleh pihak Libya terkait dengan investasi cukup besar namun belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh Indonesia,” lanjut Mendag.

Sementara ini, realisasi investasi Libya di Indonesia sebanyak 3 proyek dengan nilai sebesar US$ 2,7 juta pada sektor industri karet dan plastik, perdagangan dan reparasi, dan jasa lainnya


Dikatakan, Indonesia harus memanfaatkan momentum booming pembangunan yang dialami Libya yang kini tengah memodernisasi diri saat ini

BACA JUGA: Trikomsel Oke jadi Perusahaan Terbuka

Konstruksi adalah salah satunya, dimana terbuka peluang dan sudah banyak perusahaan Indonesia melaksanakan proyek fisik penting di Libya“Hal ini memiliki multiplier effect bukan saja di bidang tenaga kerja trampil dan semi trampil (arsitek, pekerja) maupun bahan baku bangunan (semen),” imbuhnya. (cha/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Purnomo: Pasokan Gas Domestik Aman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler