Dijadwalkan, Mendag akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Industri, Ekonomi dan Perdagangan Libya Muhammad Ali Al-Huwayz, serta courtessy call kepada Menteri Sosial, Menteri Luar Negeri dan Perdana Menteri Libya guna membahas potensi ekonomi dan bisnis yang dapat dikembangkan kedua negara
Mendag menganggap Libya merupakan salah satu negara di dunia yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di tengah-tengah krisis global saat ini
BACA JUGA: Polytron Raih GfK Award
Hal ini dikarenakan situasi keuangan mereka yang sehat dan kuat dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan 6-8 persen di tahun-tahun mendatang.“Maka dari itu, dalam kunjungan ini, kami membawa pengusaha dan investor yang bergerak di berbagai bidang untuk melakukan bisnis dengan Libya”, kata Mendag
Perlu diketahui, berdasarkan data statistik nilai perdagangan bilateral Libya tahun 2007 mencapai US$ 677,7 juta, meningkat 48,4 persen dibanding US$ 456,8 juta pada tahun 2006
BACA JUGA: Trikomsel Oke jadi Perusahaan Terbuka
Sementara itu, ekspor Indonesia ke Libya tercatat US$ 34,48 juta, naik 1,1 persen dari tahun 2006Pada Januari – November 2008, terang Mendag, terdapat penurunan total perdagangan hingga 34,4 persen, penurunan impor sebesar 38 persen tetapi terdapat peningkatan ekspor sebesar 29,8 persen.
“Neraca perdagangan masih menunjukkan defisit bagi Indonesia sebesar US$ 608,7 juta pada tahun 2007 dan sebesar US$ 298,7 juta pada periode Januari-November 2008,” sebut dia
BACA JUGA: Purnomo: Pasokan Gas Domestik Aman
(cha/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Kurangi Kuota Eksportir Nakal
Redaktur : Tim Redaksi