TASIK – Sejak bom buku meledak di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (15/3) diikuti dengan teror bom yang melanda beberapa wilayah di negeri ini, masyarakat seolah paranoid dengan bungkusan yang mencurigakanSehingga, mereka “berkeyakinan” bahwa benda yang ditemukannya itu adalah bom.
Di Kota Tasikmalaya, kemarin pukul 11.00, warga di Jalan Nagarawangi, Cihideung dihebohkan dengan penemuan tas berwarna hitam dan putih yang diduga berisi bom
BACA JUGA: Gubernur: Pembekuan Ahmadiyah Belum Perlu
Tas tersebut bearada di depan Zaaalu CellulerAgus (38) warga setempat adalah orang yang pertama kali menaruh kecurigaan terhadap tas berwarna hitam dan putih tersebut berisi bom
BACA JUGA: Rumah Warga Biasa Juga Disasar Paket Bom
Dia mengaku sekitar pukul 09.00 menemukan tas tersebut di depan konter HP yang sering dia kunjungi”Dari sana saya curiga
BACA JUGA: Banyuwangi Selatan Diguncang Gempa
Jangan –jangan paket bom seperti yang diberitakan di media-media,” jelasnya kepada wartawan.Berdasarkan kecurigaannya itu, Agus yang sehari-hari berada di lokasi penemuan, langsung mengabarkan penemuan tas tersebut ke anggota polisi yang sedang berjaga rutin di Gedung AhmadiyahLokasi penemuan tas jinjing dan Gedung Ahmadiyah berjarak sekitar 50 meter”Karena saya sendiri takut, bila memang tas tersebut adalah bom,” tandas Agus.
Selang beberapa saat setelah mendapatkan informasi ada bom, anggota Polsek Cihideung dan Polres Tasikmalaya Kota mendatangi lokasiNamun mereka belum berani membuka tas tersebutSaat polisi masih belum berani membuka tas tersebut, tiba-tiba muncul ibu-ibu yang mengaku bahwa tas tersebut miliknyaDia adalah Enung ( 55) warga Leuwisari Kecamatan Singaparna Kabupaten TasikmalayaSaat mengaku bahwa tas itu miliknya, Enung ditemani anaknya serta saudaranya, Mamay (50) warga Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya.
Untuk menyakinkan pengakuan Enung, Kabagops Kompol Yono Kusyono dan Kapolsek Cihideung AKP Trisna Sukmayadi menyuruh untuk membukanya. Saat dibuka, ternyata tas tersebut isinya beras seberat dua kilo dan kue
Setelah dipastikan bahwa tas tersebut bukan bom, polisi mempersilahkan Enung bersama saudara dan anaknya untuk pulangWalau terbukti bukan bom, warga kehebohan soal dugaan bom itu membuat warga setempat bergerombol di lokasi.
Dalam wawancara dengan wartawan, Enung mengatakan tas tersebut sebelumnya sudah ditipkan ke orang yang ada di konter HP sekitar pukul 09.00, hanya kata dia, sepertinya orang dititipkannya itu tidak mendengarnya.
Setelah dia menitipkan tas, dia bersama anak dan saudaranya kemudian mencari alamat sauadaranya di Nagarawangi yang rencananya akan menikah. “Saat saya kedepan sudah ada polisi, melihat tas saya mengiranya bom, padahal hanya beras dua kilo dan kueh saja,” ucap Enung. (isr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kardus Mencurigakan Disangka Bom
Redaktur : Tim Redaksi