Bupati Bonaran Situmeang Sudutkan Wakilnya

Jumat, 03 Januari 2014 – 20:19 WIB
Sukran Tanjung (paling kiri berkacamata) dan Bonaran Situmeang (ketiga dari kiri, berdasi), saat menyaksikan sidang sengketa pemiluka Tapteng di MK, April 2011. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut, Raja Bonaran Situmeang, Jumat (3/1), diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap penanganan sengketa pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi dengan tersangka mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar.

Usai menjalani pemeriksaan hampir sembilan jam, Bonaran mengaku dicecar penyidik KPK mengenai hubungannya dengan Akil. Ia mengaku tidak memiliki hubungan apapun dengan Akil.

BACA JUGA: Ini Kehebatan Pen Gun Milik Teroris

"Pemeriksaan mengenai hubungan saya dengan AM (Akil Mochtar). Saya bilang saya tak punya hubungan dengan Akil dan saya tak pernah bertemu dengan Akil," kata Bonaran kepada wartawan di gedung KPK, usai menjalani pemeriksaan.

Bonaran menyatakan, pasangannya, yakni Wakil Bupati Tapteng Sukran Jamilan Tanjung yang pernah bertemu dengan Akil. "Sukran, wakil Bupati Tapanuli Tengah yang pernah bertelepon dan pernah melakukan pertemuan dengan Akil. Kalau saya sendiri tidak pernah," ujarnya.

BACA JUGA: PPATK Sudah Lama Curigai Rekening Atut

Mantan pengacara Anggodo Wijojo itu menyatakan, pertemuan Sukran dengan Akil terjadi pada awal April 2011 di Akbar Institute. Begitu mengetahui tindakan Sukran, Bonaran mengaku kesal.

"Saya waktu itu marah sama dia (Sukran). Ketika dia melaporkan dia bertelepon dengan Akil saya sudah marah, itu tak boleh. Demikian juga dengan pertemuan dengan Akil, saya marah gitu loh, bahwa itu tak boleh dilakukan, perkara yang sudah di depan mata untuk menang, itu bisa buyar, seharusnya kita tahu etika," cerita Bonaran.

BACA JUGA: Deddy Kusdinar Pernah Minta Ditemani Karaoke

Ia mengaku tidak diperdengarkan rekaman percakapan antara Sukran dengan Akil dalam pemeriksaannya. "Saya tak sempat dengar rekaman pembicaraannya tentang minta tolong mengenai perkara," ujar Bonaran.

Karena itu, ia mendukung apabila KPK mengungkap rekaman pembicaraan antara Akil dan Sukron. "Saya bilang itu silakan dibuka. Supaya tahu apa yang terjadi sebenarnya. Tapi saya tak diperdengarkan," kata Bonaran.

Bonaran membantah bahwa pertemuan Sukran dengan Akil atas perintahnya. "Saya tak pernah memerintahkan siapapun untuk ketemu Akil, karena hakim panel saya tak pernah Akil, itu Achmad Sodiki," katanya.

Ia pun mengaku tidak pernah menyuruh orang untuk memberikan uang terkait sengketa pemilukada Tapteng yang ditangani KPK tahun 2011. Pasalnya, Bonaran mengaku yakin bakal memenangkan perkara itu.

"Saya tidak pernah menyuruh orang memberi uang dalam kasus ini karena perkara ini perkara yang sudah menang mutlak, 62 persen. Tak pernah saya suruh itu," ujar Bonaran.

Di sisi lain Bonaran menyatakan, pernah bertemu dengan mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara, Irham Buana Nasution. Irham disebut-sebut tangan kanan Akil terkait kepengurusan perkara Pilkada di Sumut yang masuk ke MK.

"Ketemu (Irham) waktu mau waktu lebaran 2012. Pas pemilukada saya tak pernah tahu dan ketemu dengan Irham," kata Bonaran. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rencana Jihad Ditulis di Sobekan Koran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler