jpnn.com, SOLOK - Bupati Solok Epyardi Asda cekcok mulut dengan satu anggota DPRD saat rapat paripurna membahas tentang penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Ranperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021.
Cekcok keduanya viral di media sosial.
BACA JUGA: Wawan PBB Sebut Andi Arief Terkesan Kebanyakan Makan Obat
Menurut Epyardi, cekcok bermula saat salah seorang anggota DPRD mengajukan interupsi dan membahas tentang persoalan internal DPRD mengenai ketua DPRD Kabupaten Solok.
"Saya diundang dalam rapat paripurna untuk pembahasan Ranperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021, tetapi kok malah membahas persoalan internal DPRD," ujar Epyardi di Singkarak, Minggu (26/9).
BACA JUGA: Kasus COVID-19 Melonjak di Singapura, Awas Masuk ke Indonesia Lewat Daerah ini
Epyardi menuturkan memilih meninggalkan ruang sidang untuk menjaga agar sidang paripurna agar tetap kondusif.
“Kalau masih membahas persoalan internal DPRD saya tidak mau ikut campur, makanya saya memilih keluar untuk menjaga agar di dalam sidang paripurna tetap kondusif," ucapnya.
BACA JUGA: Masih Muda Lupa Nama Kawan Bicara, Sulit Menemukan Kunci, Berhati-hatilah!
Kendati di awal rapat paripurna sempat cekcok, namun Bupati Solok mengatakan sidang paripurna tentang Pembahasan Ranperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021 berlangsung kondusif.
"Saya meminta maaf atas intrik-intrik yang terjadi sebelumnya, tetapi alhamdulillah semua tidak menjadi penghalang dalam pengesahan anggaran perubahan tahun 2021," ucapnya.
Dia berharap ke depan eksekutif dan legislatif di Kabupaten Solok bisa bergandengan tangan dalam membangun daerah itu menjadi kabupaten terbaik di Sumatra Barat.
"Saya berharap anggota DPRD dan pihak terkait untuk mengawasi setiap pembangunan yang ada di Kabupaten Solok ini. Sebagai bupati niat saya tulus ingin membangun Kabupaten Solok," tuturnya.
Sebelumnya, beredar video Bupati Solok Epyardi Asda terlibat cekcok dengan salah seorang anggota DPRD saat Rapat Paripurna Pengesahan APBD Perubahan 2021 hingga meninggalkan ruang sidang DPRD Kabupaten Solok beredar di media sosial pada Jumat (24/9).
Dalam video tersebut, suasana rapat paripurna awalnya terlihat lancar.
Kemudian terjadi cekcok setelah salah satu peserta rapat mengeluarkan pendapatnya sehingga memicu kemarahan bupati.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang