Bupati dan Wabup Donggala Bermusuhan, Rakyat Damaikan Lewat Demo

Selasa, 23 Desember 2014 – 03:42 WIB
Bupati Donggala Kasman Lassa dan Wabup Donggala Vera Elena Laruni. Foto Istimewa

jpnn.com - DONGGALA - Ribuan masyarakat dari seluruh kecamatan di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah yang tergabung dalam Forum Gerakaan Rakyat Penyelamat Donggala Cinta Damai (FGRPD-CD), berhasil mempertemukan dan mendamaikan Bupati Donggala Kasman Lassa dan Wabup Donggala Vera Elena Laruni di halaman kantor DPRD Donggala, Senin (22/12).

Massa yang mendatangi kantor DPRD sejak pukul 11.00 wita itu, baru berhasil mempertemukan kedua pimpinan daerah tersebut, sekitar pukul 14.30 wita. Kehadiran Massa FGRPD-CD yang dipimpin Marwan semula diterima oleh Ketua DPRD Donggala Muh Yasin didampingi sejumlah pimpinan Fraksi dan Anggota DPRD Donggala.

BACA JUGA: Rumah Dinas Hakim PN Palu Langganan Banjir

Saat itu, Yasin berjanji segera menghadirkan Bupati Donggala dan Wakil Bupati di hadapan ribuan massa FGRPD-CD, agar didamaikan sesuai tuntutan demonstran. Setelah melakukan rapat internal di ruang paripurna, pimpinan DPRD sepakat mengundang Bupati Kasman dan Wabup Vera.

Sekitar pukul 12.30 wita, Wabup Vera yang datang terlebih dulu ke kantor DPRD langsung menemui wakil rakyat. Sementara Bupati Kasman terlebih dulu ditemui oleh Ketua DPRD dan beberapa anggota DPRD bersama Perwakilan FGRPD-CD di ruang kerjanya di Kantor Bupati. Setelah menyampaikan sejumlah pandangannya sekitar 1,5 jam di ruang kerjanya bersama Ketua DPRD Donggala Muh Yasin, barulah Bupati Kasman bersedia menemui massa dan bersedia didamaikan.

BACA JUGA: Cerita Pelajar Bispak: Kalau Sama Penambang Tarifnya Mahal

Salah satu harapan Bupati Kasman adalah agar Wakil Bupati Vera Elena Laruni, tidak bicara masalah pemerintahan di luar konteks. Kasman berharap agar seluruh masalah pemerintahan dikonsultasikan dengan dirinya selaku bupati atau dikumunikasikan dengan jajaran birokrasi Pemda Donggala, seperti Sekkab Donggala, Staf Ahli Bupati, Para Asisten, dan Pimpinan SKPD.

Sekitar pukul 14.30 wita, Bupati Kasman bersama Wakil Bupati Vera, didampingi Ketua DPRD Muh Yasin, dan sejumlah wakil rakyat, serta Kapolres Donggala Guruh Arief Darmawan, menemui ribuan massa yang sudah menunggu sekitar tiga jam lebih.

BACA JUGA: Usai Nonton Superman is Dead, Muria Tewas Dianiaya Pelajar

Saat itu, Bupati Kasman mengemukakan bahwa selama ini dirinya dengan Wabup Vera, tidak pernah bermasalah. Masalah yang ada, hanya dibesar-besarkan oleh pihak lain yang tidak ingin Donggala aman.

Saat itu, Kasman menegaskan akan menjalankan pemerintahan bersama-sama dengan wakilnya. Kasman juga sepakat dengan tuntutan massa yang mendorong pemerintahan yang kondusif. Secara berapi-api, Kasman mengemukakan agar masalah di Donggala tidak boleh dicampuri oleh pihak di luar pemerintahan.

Sementara Wabup Vera yang mendapat kesempatan berbicara setelah Bupati Kasman, berharap agar komitmen yang sudah disebutkan bupati itu, dijalankan dengan baik, salah satunya agar masalah di Donggala tidak boleh dicampuri oleh pihak di luar pemerintahan. “Hanya satu harapan saya, jangan ada dusta diantara kita pak bupati,” seru Vera mengawali pembicaraan. Wabup Vera sepakat dengan keinginan Bupati Kasman agar menjalankan pemerintahan secara bersama-sama.

Wabup Vera juga berharap agar dalam setiap kegiatan pemerintahan seperti pelantikan pejabat, Wakil Bupati dilibatkan agar dapat memberikan masukan, sehingga saat menjalankan fungsi sebagai Wakil Bupati, Vera mengaku akan mudah melaksanakannya. “Jangan sampai ada SKPD ke ruang kerja Wabup, kemudian disebut sebagai orangnya Wabup, itu keliru,” sebut Vera.

Aksi unjukrasa tersebut berjalan damai, massa kemudian membubarkan diri, setelah kedua pimpinan daerah itu, menyatakan sepakat islah dan kembali bersama-sama menjalankan pemerintahan berdasarkan tugas masing-masing.

Sebelum membubarkan diri, di hadapan Bupati Kasman dan Wabup Vera serta para wakil rakyat, Massa FGRPD-CD mendeklarasikan pendirian FGRPD-CD secara resmi. “Lembaga FGRPD-CD ini resmi berdiri untuk menyuarakan aspirasi rakyat dan mengawal roda pemerintahan daerah, agar berjalan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku,” jelas Marwan, kemudikan memimpin doa sekaligus membubarkan massa. (fer)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Strerilisasi Gereja H-1 Natal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler