Rumah Dinas Hakim PN Palu Langganan Banjir

Selasa, 23 Desember 2014 – 03:06 WIB
Rumah Dinas Hakim PN Palu Langganan Banjir. Ilustrasi JPNN.com

jpnn.com - PALU – Setiap kali hujan mengguyur Kota Palu, di beberapa titik dalam kota selalu menjadi langganan genangan air. Luapan air dari drainase mengalir liar menggenangi badan jalan dan rumah-rumah penduduk. Salah satunya di Jalan Zebra Kecamatan Palu Selatan, tepatnya di kompleks rumah dinas (Rumdis) hakim PN Palu, Sulawesi Tengah.

Pascaturun hujan, sejumlah rumah di kompleks itu selalu digenangi luapan air drainase. Bahkan luapan air hingga ke badan jalan. Akibatnya, pemandangan kumuh kerap terlihat di sekitar rumah. Sampah-sampah dari drainase berserakan di halaman rumah dan di jalan raya. Aroma tak sedap pun kian merebak.

BACA JUGA: Cerita Pelajar Bispak: Kalau Sama Penambang Tarifnya Mahal

Penghuni kompleks Rumdis Hakim PN Palu, selalu disibukkan dengan aktivitas membersihkan sampah-sampah yang tergenang bersama air luapan drainase. Pekerjaan rutin ini  tak pernah lepas acap kali hujan mengguyur Jalan Zebra dan sekitarnya.

Seperti yang terjadi pada Minggu (21/12), di mana warga sekitar terpaksa membersihkan sampah di dalam drainase secara mandiri. Harapannya, luapan air bisa segera teratasi.

BACA JUGA: Usai Nonton Superman is Dead, Muria Tewas Dianiaya Pelajar

Salah seorang pemilik rumah, Dewantoro, mengatakan walaupun hujan tidak begitu deras, air drainase tetap meluap. Pasalnya, geografis daerah tersebut terbilang rendah, akibatnya air yang berada di dataran lebih tinggi seperti di Jalan Basuki Rahmat maupun dari Jalan Zebra I, tertampung di dalam drainase di Jalan Zebra.

“Parahnya lagi tidak ada saluran pembuangan di sini, jadi air hanya berhenti di sini. Butuh waktu juga untuk menunggu kering, karena hanya tunggu meresap sendiri saja airnya,” katanya prihatin.

BACA JUGA: Strerilisasi Gereja H-1 Natal

Dewantoro juga mengeluhkan, pengangkutan sampah yang kurang maksimal. Pasalnya, setiap kali mereka membersihkan sampah yang berada di dalam drainase yang kemudian dikumpulkan di pinggir jalan, petugas kebersihan tidak langsung mengangkutnya. Tumpukan sampahnya dibiarkan begitu saja hingga berhari-hari.

“Kadang saya lihat mereka hanya lewat, tapi sampahnya tidak diangkut. Biasanya nanti sudah berhari-berhari baru diangkut,” terang Dewantoro sedikit kesal.

Dewantoro juga mengaku, sudah beberapa kali ada peninjauan terkait permasalahan drainase di depan kompleks Rumdis hakim tersebut. Namun masih terkendala anggaran. Oleh sebab itu sampai saat ini drainase belum mendapatkan perbaikan.

“Saya harap permasalahan drainase ini bisa mejadi perhatian pemerintah kota, walaupun masih terkendala anggaran. Kami berharap di tahun 2015 permasalahan ini bisa teratasi, drainasenya sudah dibuat lebih bagus. Ini penting agar kami juga mendapat kenyamanan tinggal disini,” pungkasnya berharap. (ujs)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentrok di Tempat Hiburan, Empat Polisi Jadi Tersangka Penganiayaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler