Bupati JR Saragih: Bukan Heli yang Kutangisi

Selasa, 31 Desember 2013 – 10:05 WIB
Helikopter jenis Bell 206 milik Bupati Simalungun, JR Saragih, jatuh di sampaing Rumah Sakit Efarina Etaham, Tanah Karo, Sumut, Senin (30/12) pagi. Foto : Nanang/POSMETRO KARO/JPNN

jpnn.com - SIANTAR – “Bukan heli yang kutangisi, tapi nasib mereka yang meninggal”. Itu adalah kalimat dari mulut Bupati Simalungun, JR Saragih, saat menyampaikan sambutan pada acara Natal di Panti Asuhan Elim HKBP, Kota Siantar, kemarin pagi, sesaat setelah mengetahui helikopter yang biasa dia digunakan, jatuh di depan RS Efarina Berastagi.

Ketika mendengar kabar helikopter jatuh, Bupati JR Saragih langsung terkejut. JR Saragih juga langsung menyampaikan duka cita mendalam bagi korban tewas dalam insiden tersebut. Diketahui bahwa jatuhnya helikopter itu menyebabkan satu teknisi bernama Arif Setiawan tewas.

BACA JUGA: Siapkan Langkah jika Sinabung Meletus Besar

“Kita turut berduka atas kejadian yang terjadi di rumah sakit itu,” kata JR Saragih, Senin (30/12), seraya menyatakan, bukan masalah heli yang ditangisi, melainkan korban dari insiden ini.

Ia mengaku, pihaknya sedang fokus dalam perawatan korban dari insiden jatuhnya helikopter. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan semaksimal mungkin melakukan pengobatan bagi korban insiden tersebut. Dia juga menyatakan belum mengetahui penyebab pasti jatuhnya helikopter.

BACA JUGA: Digaji Rp950 Ribu, Honorer Ngadu ke Dewan

Suasana Natal gabungan Panti Asuhan Siantar-Simalungun, kemarin sempat hening sejenak, saat JR Saragih meneteskan air mata dan suara terbata-bata menyampaikan musibah itu.

”Saat itu heli hendak berangkat ke Purwakarta untuk mempersiapan tempat praktek SMK di Purwakarta. Baru saja heli naik, karena kekuatan angin, heli tiba-tiba saja begeser dan jatuh,” ujar JR tanpa bisa menahan air mata membasahi pipinya.

BACA JUGA: KNKT Langsung Kirim Tim Investigasi

“Konsentrasi saya terganggu bukan karena heli yang terjatuh, kalau heli sebenarnya tidak saya perhitungkan, karena buatan manusia, patah tumbuh hilang berganti. Kalau saat ini rusak, besok bisa dibeli. Tetapi beban moral saya adalah kepada anak dan istri dari korban di Purwakarta yang meninggal dan yang luka-luka,” ujarnya, seperti diberitakan Metro Siantar.com (Grup JPNN).

Masih kata JR Saragih, dia baru saja berbincang dengan Ephorus HKBP WTP Simarmata, di mana menyatakan kalau sebentar lagi ada acara, sehingga dia tawari agar berangkat naik heli. “Lima menit saya berbicara tentang heli, lalu ada informasi heli jatuh. Itulah rencana Tuhan,” katanya.

”Sekali lagi saya katakan, yang saya tangisi bukan heli tapi bagaimana keluarga korban. Kita memohon doa dan dukungan para pendeta, pastor dan seluruh para hadirin Natal agar saya dapat mengambil kebijakan yang tepat atas kejadian ini,” pintanya.

Masih kata JR, beberapa telepon dan SMS terus bermasukan ke ponselnya begitu mendapat informasi jatuhnya helikopter.

“Beberapa pejabat juga sempat menyangka saya turut dalam heli tersebut. Pilot ini pertama kali dipakai dari Mabes Polri. Karena memang pilot yang biasa bertugas, sedang cuti,” ujarnya.

JR Saragih menambahkan, dia menunggu perkembangan kondisi para korban yang masih dirawat. Setelah ada perkembangan, hari ini juga akan diterbangkan ke Singapura. (MS/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Korupsi Surabaya Terbanyak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler