jpnn.com - JAKARTA – Bupati Sumbawa Barat (KSB) KH Zulkifli Muhadli diminta untuk tidak terlalu menebar pesonaPermintaan tersebut terlontar dari mulut kandidat Doktor Institut Pertanian Bogor (IPB) Lukman Malanuang pada JPNN di Jakarta, Kamis (19/2).
Dikatakan, politik pencitraan sangat wajar dilakukan oleh kepala daerah untuk berbagi informasi tentang keberhasilan suatu program
BACA JUGA: Lupa Jati Diri, Pengadilan Tipikor Hentikan Sidang
Namun, menjadi berlebihan dan tidak wajar jika hal itu hanya bermotif melanggengkan kekuasaan serta menutupi fakta sesungguhnya di masyarakat.Dia menyorototi politik pencitraan yang diterapkan Bupati KH Zulkifli Muhadli
BACA JUGA: Bisnis Ponari Tak Terbendung
Faktanya di lapangan, justru jumlah kelulusan siswa di Sumbawa Barat berada pada level terendah se-NTB pada tahun 2008.Rendahnya tingkat kelulusan menjadi indikator rumit dan kompleksnya permasalahan dunia pendidikan di Sumbawa Barat
''Dari 472 bupati/walikota yang di survey akhir 2008 oleh majalah tempo, hanya ada 10 kepala daerah yang masuk katagori kreatif, inovatif dan dianggap berprestasi mambangun daerahnya
BACA JUGA: Situs Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai Ditemukan
Ketika tahap seleksi dilakukan dengan memasukkan indikasi korupsi kepala daerah, lebih dari separuh dari 472 bupati/walikota bertumbangan tak terkecuali bupati KSB,'' kata Lukman.Dijelaskan, bila ada kemauan politik, segudang kebijakan populis ditelurkan, yakni memberikan kemudahan berusaha dengan menghapus perda-perda bermasalah menyangkut pajak dan retribusi.
''Politik pencitraan selama ini yang terkesan mengada-adaSelain pemborosan APBD Sumbawa Barat, juga tidak bermanfaat langsung bagi mayoritas masyarakat yang perlu diangkat harkat dan martabatnya,'' ungkapnya.(sid/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jarak Pandang 500 Meter, Bandara SSK Tutup 1,5 Jam
Redaktur : Tim Redaksi