BACA JUGA: Karolin: Pemekaran Provinsi Kalbar Tak Efektif
Baik itu lumpur, logam berat atau pun merkuri," kata Adrianus menanggapi pertanyaan Anggota Komisi IX DPR Okky Asokawati yang mendapat kabar tidak sanggupnya pemerintah daerah menangani limbah pertambangan emas.Bupati Landak menegaskan, pihaknya sudah berkali-kali menggelar operasi penertiban tapi gagal total
Ia mengakui Sat Pol PP Pemkab Landak, tak mampu membendung PETI
BACA JUGA: Gubernur Aceh Tak Peduli Kata Dunia
Mereka pun meminta bantuan kepada Polri dan TNI untuk operasi bersamaSebagai solusi dia mengaku sudah memikirkan dan merancang untuk memikirkan pemberdayaan masyarakat
BACA JUGA: Rangka Orangutan Ditemukan di Muara Ancalong
Artinya ada petugas gabungan kabupaten yang menetap di lokasi tambang dalam kurun waktu lama, yang bertugas memberikan keterampilan lain selain menambang emas"Ini masih dikaji efektivitasnya dan membutuhkan dana besar," katanya.Adrianus berasumsi, kalau bisa dilakukan akan bisa mengubah mainset penambang terhadap lingkunganSehingga bisa memberlakukan lingkungan lebih baik"Sekarang ini mereka nambang tidak peduli lingkungan," sesalnyaSebagai bupati, dia mengaku tidak pernah melarang penambang bahkan perusahaan pun diberikan izinCuma Sidot meminta dua hal"Pertama tanggungjawabNegara ini negara hukum, jadi apa yang dilakukan harus bisa dipertanggungjawabkan secara hukum," tegasnya.
"Kedua, manusia hidup tidak bisa sendiriPikirkan juga orang lain, jangan pikirkan diri sendiri dapat emas jual, tak peduli orang kena minamata dan lain-lain," katanya
Lebih jauh djelaskan, hal yang selalu menjadi alasan penambang adalah urusan perut"Mereka selalu bertanya kalau kami tidak nambang pemerintah bisa berikan apa kepada kami," kata Adrianus. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebatik Rawan Penyelendupan
Redaktur : Tim Redaksi