jpnn.com - TEGAL - Sejak persiapan pelantikan hingga pascapelantikan bupati, Enthus Susmono mengaku tidak pernah lelah. Meski terkadang kantuk yang menggelayut, namun dalang kondang ini mengaku badannya akan kembali bergairah ketika melihat sosok wanita cantik di hadapannya.
"Kalau sudah melihat wanita cantik, badan saya terasa enak dan tidak lelah," kata Bupati Tegal Enthus Susmono saat ditemui di ruang kerjanya seusai senam pagi bersama para PNS di lingkungan Pemkab Tegal, kemarin.
BACA JUGA: Warga Diimbau Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Ketika disinggung tipe wanita yang dinilainya cantik, Enthus mengaku sulit untuk menggambarkannya. "Yang penting kalau disawang (dipandang) maakk nyuuusss," ujar Enthus seraya tertawa.
Selain suplemen itu, Enthus juga mengaku kerap mengonsumsi jamu herbal. Seperti daun pepaya dan air daun sirih. Caranya, daun pepaya yang masih segar dan berwarna hijau itu, dijus lalu diminum tanpa campuran apapun. "Hampir tiap hari, saya meminum itu," ucapnya.
BACA JUGA: Abu Vulkanik jadi Lumpur, Pertanian 5 Desa Rusak Total
Enthus mengaku hari itu hanya tidur satu jam. Sebab, dia semalam suntuk pentas wayang kulit di Taman Rakyat Slawi (Trasa) bersama dua dalang kondang. Yakni, Ki Manteb Sudarsono yang merupakan guru besarnya dan Ki Joko Edan.
Acara yang dimulai sejak pukul 21.30 itu, berakhir pada pukul 03.30. Dia mengaku tidak langsung pulang ke rumah melainkan ke kantor bupati pada pukul 04.00. Sampainya di kantor, ternyata sudah ada tamu yang menunggunya.
BACA JUGA: Protes, Warga Tanam 1.000 Pohon di Jalan
Tanpa memperlihatkan rasa lelahnya, Enthus kemudian menemui tamu itu dengan gayanya sebagai bupati. Tidak kurang dari dua jam, tamu itu lalu berpamitan untuk pergi. Tepat pukul 06.00, Enthus mencoba memejamkan matanya di mushala yang berada di depan ruang kerjanya. Kemudian pada pukul 07.00, Enthus dibangunkan ajudannya untuk mengikuti senam pagi bersama.
"Saya tidur hanya satu jam kemudian saya mandi di kantor dan langsung senam pagi," kata Enthus yang masih mengenakan baju olahraga dengan celana banser berwarna hijau loreng.
Sejak dilantik menjadi bupati pada 8 Januari lalu, Enthus mengaku tidak pernah punya rasa grogi saat memimpin bawahannya. "Saya tidak polos-polos banget, saya kan pernah menjadi Ketua Banser," ujar Enthus.
Enthus mengakui bahwa dirinya bukan orang birokrasi. Maka tak heran, jika dirinya kerap menanyakan sesuatu yang belum tahu dalam pemerintahan. Dia selalu bertanya pada salah satu PNS di lingkungannya. "Saya kan punya staf ahli khusus. Kalau saya tidak tahu, saya pasti tanya ke dia," ucapnya.
Sejauh ini, Enthus tidak pernah mengurangi intesitas waktunya bersama keluarganya di rumah. Apabila urusan kantor dan pementasan dalang sudah selesai, ia selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga. "Keluarga merupakan hal yang paling utama bagi saya," tutupnya. (yer)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPRD Ribut Sendiri soal Dana Bansos
Redaktur : Tim Redaksi