jpnn.com, KAYUAGUNG - Gerah karena kebakaran hutan dan lahan (karhutla) makin meluas, Bupati OKI H Iskandar SE minta penegak hukum bertindak tegas. Yakni menangkap dan menghukum pembakar lahan yang tak memperdulikan imbauan maupun peringatan.
Permintaan itu disampaikannya langsung kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara saat keduanya meninjau karhutla di Desa Kayu Labu, Kecamatan Pedamaran Timur. “Kalau bandel, tembak di tempat saja,” cetusnya.
BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Satu Terduga Teroris di Sumsel
Kekesalan Iskandar bukan tanpa alasan. Tiap tahun jelang musim kemarau sudah diwanti-wanti agar tidak ada karhutla di OKI. Karena, sekali gambut terbakar, maka akan sulit dipadamkan. Imbasnya, banyak tenaga terkuras, dana tersedot dan asap mengganggu aktivitas masyarakat.
Ditegaskannya, pemerintah telah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian dan TNI. “Kami imbau agar para kepala desa (kades) berperan aktif memberikan pengertian kepada warganya agar tidak membakar lahan atau hutan,” imbuhnya.
BACA JUGA: Bupati OKI Minta Polisi Tembak Para Pembakar Hutan
Diakui Iskandar, kasus karhutla ini baru terjadi lagi setelah tiga tahun berlalu dalam kondisi aman tanpa asap. Bukannya tidak ada, tapi titik api (hot spot) yang terjadi sedikit dan tidak meluas. Di bawah satu hektare. “Kalau yang terjadi sekarang ini, areal terbakar lebih dari 10 hektare,” tuturnya.
Dengan koordinasi dan konsolidasi yang baik, saat ini saat terdeteksi ada hot spot, akan langsung dipadamkan dengan cara keroyokan. Melibatkan Manggala Agni, BPBD hingga masyarakat.
BACA JUGA: Pembobol Toko dan Indomaret Muba Ditembak Mati di Bengkulu
Menanggapi permintaan Bupati OKI, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain mengungkapkan bahwa tindakan tegas memang diperlukan. Tujuannya untuk memberikan efek jera terhadap pembakar hutan dan lahan.
“Kapolres dengar tadi, kata Bupati, tindak tegas. Bila perlu tembak di tempat," tegasnya.
Untuk pemadaman hari ketiga merupakan lanjutan di Desa Cinta Jaya Kecamatan Pedamaran. Luas lahan yang terbakar lebih kurang 5 ha. Pemadaman dimulai pukul 08.00 WIB hingga 16.30 WIB dengan tim terbagi menjadi 12 regu. Regu 1-2 melakukan pemadaman “ekor” api. Regu 3-6 pemadaman di sisi kanan api.
Kemudian, regu 7-12 melakukan pemadaman di kepala api. "Alhamdulillah pada pukul 15.30 WIB, datang bantuan water bombing juga, kebakaran bisa dikendalikan,” tambah Kepala Manggala Agni Daops OKI, Tri Prayogi SHut. (uni/wek/wel/ran/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Keganasan Buaya Muara Ditemukan Ngapung di Kanal
Redaktur & Reporter : Budi