Bupati Pasaman Barat Membatalkan Pelantikan 51 Pejabat, Ini Sebabnya

Senin, 25 Maret 2024 – 07:30 WIB
Serah terima jabatan Camat Gunung Tuleh beberapa waktu lalu. Sedangkan untuk pelantikan 51 pejabat pada Jumat (22/3) telah dibatalkan sebagai bentuk taat aturan UU Pemilu. (ANTARA/Altas Maulana).

jpnn.com - SIMPANG EMPAT - Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat, Hamsuardi, membatalkan pelantikan 51 pejabat di daerah itu yang dilakukan pada Jumat (22/3). Pembatalan pelantikan pejabat itu dilakukan melalui putusan Nomor 800.1.3.3/44/BKPSDM/2024.

"Putusan itu berisikan pembatalan empat putusan bupati sebelumnya tentang pengangkatan aparatur sipil negara dalam jabatan yang dilantik pada Jumat (22/3) lalu," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Pasaman Barat Adrianto di Simpang Empat, Minggu (24/3).

BACA JUGA: Buronan Kasus Korupsi Pembangunan RSUD Pasaman Barat Ditangkap di Bekasi

Adrianto yang baru saja dimutasi menjadi Kepala Dinas Pendidikan Pasaman Barat itu mengatakan 51 pejabat yang dilantik tersebut terdiri dari eselon 3 sebanyak 11 orang, eselon 4 sebanyak 16 orang dan kepala sekolah SDN dan SMPN sebanyak 24 orang.

Menurut dia, pembatalan surat keputusan pelantikan itu disebabkan karena sesuai Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang pemilihan gubernur, bupati dan wali kota Pasal 71 Ayat  3, menyatakan gubernur atau wakil gubernur, bupati atau wakil bupati, wali kota atau wakil wali kota dilarang menggunakan kewenangan, program dan kegiatan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon baik di daerah sendiri maupun di daerah lain dalam waktu enam bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai penetapan pasangan calon terpilih.

BACA JUGA: Pelantikan Pejabat Pengawas, Kepala BSKDN Beberkan Pesan Penting dari Mendagri

"Dari jadwal penetapan calon kepala daerah oleh KPU jatuh pada 22 September 2024. Maka ditarik enam bulan ke belakang dari jadwal itu jatuh pada 21 Maret 2024. Oleh sebab itu pelantikan yang telah terlanjur dilakukan pada Jumat (22/3) dibatalkan melalui keputusan bupati," katanya.

Menurut dia, kesalahan pelantikan yang dilakukan pada Jumat (22/3) itu bukan disengaja, tetapi hanya salah menghitung enam bulan dari penetapan calon tetap Pilkada 2024 menurut UU yang jatuh pada 22 September 2024.

BACA JUGA: Banjir Melanda Sejumlah Lokasi di Pasaman Barat Sumbar

"Sebagai bentuk taat aturan maka semua surat keputusan pelantikan atau pengangkatan pada Jumat (22/3) dibatalkan. Pejabat yang ditunjuk secara otomatis kembali ke posisi jabatan semula," ujarnya.

Adapun empat surat keputusan yang dibatalkan itu, pertama surat Nomor 800/1.3.3/3/38/BKPSDM/2024 tanggal 22 Maret 2024 tentang pengangkatan aparatur sipil negara dalam jabatan administrasi selaku pejabat administrator di lingkungan Pemkab Pasaman Barat.

Kedua, surat keputusan Nomor 800/1.3.3/3/39/BKPSDM/2024 tanggal 22 Maret 2024 tentang pengangkatan aparatur sipil negara dalam jabatan administrasi selaku pejabat pengawas di lingkungan Pemkab Pasaman Barat.

Ketiga, surat keputusan Nomor 800/1.3.3/3/40 /BKPSDM/2024 tanggal 22 Maret 2024 tentang pengangkatan aparatur sipil negara dalam jabatan fungsional kesehatan dengan tugas tambahan sebagai kepala puskesmas dan kepala tata usaha puskesmas di lingkungan Pemkab Pasaman Barat.

Keempat, surat keputusan Nomor 800/1.3.3/3/41 /BKPSDM/2024 tanggal 22 Maret 2024 tentang pengangkatan aparatur sipil negara dalam jabatan fungsional guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah di lingkungan Pemkab Pasaman Barat. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler