jpnn.com, SOLOK SELATAN - Bupati Solok Selatan (Solsel) Muzni Zakaria angkat bicara terkait penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumah pribadinya di Jalan Tanjung Karang No S12, RT02/RW08 Kelurahan Ulak Karang Selatan, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Kamis (25/4).
Muzni membenarkan bahwa rumah yang digeledah KPK di Solsel adalah rumahnya. Namun, saat penggeledahan itu, dia tengah berada di Jakarta.
BACA JUGA: Batasi Ruang Gerak Sofyan Basir, KPK Surati Imigrasi
Hal itu disampaikan Muzni Zakaria melalui Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkab Solsel, Firdaus.
“Apa masalah sebenarnya, saya juga belum tahu,” katanya.
BACA JUGA: KPK Geledah Rumah Bupati Solsel, Sejumlah Dokumen Proyek Disita
Akan tetapi, Muzni mengaku dirinya memang pernah dipanggil KPK sebanyak dua kali, yakni pada 27 Januari dan 11 Februari lalu. Setelah itu, tidak ada panggilan lagi dan tiba-tiba ada penggeledahan di rumahnya.
“Sebelumnya saya memang pernah dipanggil KPK dua kali, tanggal 27 Januari dan 11 Februari (karena) adanya dugaan tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa pada Dinas PU Solsel. (Dalam) hal menerima hadiah atau janji,” jelasnya.
BACA JUGA: KPK Garap Tiga Pejabat PLN sebagai Saksi Sofyan Basir
Kepala Dinas PU Solsel ketika dihubungi Padang Ekspres, ponselnya tidak aktif. Sedangkan Plt Inspektur Inspektorat Solsel, Gustiandri ketika dihubungi mengatakan dirinya belum tahu banyak tentang masalah apa sehingga rumah bupati digeledah.
Dia mengaku, baru sekadar mendapat kabar kemarin pagi rumah Bupati Solsel di Padang digeledah empat petugas dan dua orang mengenakan rompi KPK.
“Saya sekarang berada di Palembang pak dan belum tahu banyak perihal penggeledahan itu,” katanya singkat. (cr29/cr30/e/cr19)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lepaskan Bupati Mojokerto Tanpa Izin, KPK Tegur Dirjen PAS
Redaktur & Reporter : Budi