Bupati Tolikara Terpilih Minta Maaf kepada Kemendagri

Jumat, 13 Oktober 2017 – 23:59 WIB
Sejumlah massa menyerang kantor Kemendagri, Rabu (11/10) petang. Aksi mengakibatkan sejumlah fasilitas Kemendagri mengalami kerusakan. Tiga orang mengalami luka. Foto: Ken Girsang/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Bupati Tolikara terpilih Usman Wanimbo angkat bicara soal kericuhan yang terjadi di Kantor Mendagri, Rabu (11/10) lalu. Dia sangat menyesalkan aksi sekelompok masyarakat Tolikara yang menyebabkan kerusakan dan korban luka-luka tersebut.

"Selaku bupati terpilih saya sampaikan permohonan maaf kepada pihak Kemendagri maupun para korban akibat tindakan tersebut. Menurut saya hal seperti ini tidak pantas dilakukan," ujar Usman dalam keterangan tertulis yang diterima JPNN, Jumat (13/10).

BACA JUGA: Koordinator Penyerang Kantor Kemendagri Dipulangkan

Usman lebih kecewa lagi karena Pilkada Tolikara telah berjalan secara demokratis dan dalam suasana yang damai. Bahkan, di Tolikara sendiri tidak ada konflik yang terjadi.

Karena itu, sangat disayangkan ketika semua proses sudah berjalan dengan lancar dan telah diputus oleh MK, masih ada kelompok yang belum puas.

BACA JUGA: Massa Serbu Kemendagri, Ini Saran Fadli Zon untuk Mendagri

"Hasil Pilkada memang tidak bisa memuaskan semua pihak, akan tetapi ketidakpuasan tersebut juga tidak boleh disalurkan dengan cara-cara kekerasan dan melanggar hukum," tambah dia.

Menurut Usman, pihaknya juga sempat merasakan kekecewan yang sama seperti kelompok yang berulah di kantor Kemendagri itu. Yakni ketika Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan dilakukan pemungutan suara ulang di 18 distrik.

BACA JUGA: Ikut Massa Rusuh di Kemendagri, Mama Wati Masih Tetap Saksi

Sebagai pihak yang telah dinyatakan menang, pendukung Usman jelas kecewa dengan putusan MK tersebut. Namun, saat itu dia tetap menghormati putusan MK dan meminta pendukung melakukan hal serupa.

Akibatnya, pemungutan suara ulang berjalan lancar tanpa insiden apapun.

"Secara khusus saya sampaikan permohonan maaf kepada Bapak Mendagri atas peristiwa ini. Menurut saya, Bapak Mendagri sudah begitu baik mau mendengar dan mengakomodir tuntutan kelompok tersebut bahkan sudah pernah berdialog dan memberikan pencerahan kepada mereka, tetapi kok dibalas dengan cara-cara seperti itu, ini yang saya sesalkan," beber Usman.

Lebih lanjut Usman mengimbau seluruh masyarakat Tolikara dimanapun berada agar tidak terpancing dengan peristiwa ini. Dia tak mau ada warga Tolikara yang melangar hukum dan menggangu stabilitas keamanan nasional maupun daerah.

"Bagi kelompok yang tidak puas saya ajak mari bersama-sama membangun Tolikara yang lebih baik 5 tahun ke depan, jangan perbedaan politik membuat masyarakat terpecah belah. Seluruh warga Tolikara adalah masyarakat saya dan keluarga saya, termasuk semua pasangan calon yang kemarin berkompetisi bersama-sama," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Tolikara Obama Tabo mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan di Kantor Kemendagri. Menurutnya, tindakan anarkistik sekelompok oknum tersebut tak hanya melanggar hukum, tapi juga bertentangan dengan adat Tolikara.

"Ini sangat memalukan orang Tolikara," tegasnya.

Dia menduga aksi brutal itu didalangi aktor dari kalangan elite. Oleh karena itu, Obama berharap penyelidikan polisi tak berhenti di para pelaku saja.

"Tetapi juga pihak-pihak lain yang selama ini berada di belakang, termasuk yang menyokong dana kepada mereka. Hal ini penting agar menjadi pelajaran bagi yang lain untuk tidak bertindak sewenang-wenang," ujar Obama. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 11 Tersangka Penyerangan Kantor Kemendagri Ditahan


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler