BACA JUGA: Dubai Tak Peduli Gejolak Finansial
Indeks Dow Jones Industrial Average juga anjlok ke level di bawah 10.000 sesaat setelah pembukaan kemarin.Bursa global dilanda kepanikan
BACA JUGA: Situasi Tak Menentu, Saham Memerah
Bursa saham di London, Frankfurt, dan Paris anjlok lebih dari enam persen''Kita menghadapi pasar yang lemah dan diliputi ketakutan sebagai penggerak,'' ujar Tom Hougaard, chief market strategist di City Index
BACA JUGA: Pasca Lebaran, Penjualan Motor Turun
Situasi itu juga merembet ke pasar komoditasKrisis finansial global dan melambatnya ekonomi AS memicu penurunan harga minyak di bawah USD 90 per barelHarga light sweet di pasar New York untuk pengiriman November mendatang turun ke level USD 89,19 per barelItu posisi terendah dalam delapan bulan terakhir
Para investor memilih melepas saham setelah bursa AS terjun bebas pada Jumat lalu (3/10)Padahal, Kongres AS sudah menyetujui dana talangan (bailout) USD 700 miliar untuk institusi keuangan di negara tersebut.
''Rencana penyelamatan tersebut disetujui Jumat pekan laluNamun, hingga saat ini tidak ada reaksi di pasar kreditSehingga wajar berasumsi bahwa langkah tersebut tidak berhasil meski pernyataan ini seharusnya masih terlalu dini,'' kata Matt Buckland, pialang CMC Markets .
Indeks di bursa Tokyo kemarin turun 4,25 persen, sedangkan indeks di bursa Hongkong turun hingga 5 persenBursa regional lain, seperti Seoul, terkoreksi 4,3 persen dan Sydney anjlok 3,3 persenIndeks di bursa Shanghai terjun 5,23 persen diikuti bursa di Mumbai yang terkoreksi 5,58 persen.
Di Eropa, saham-saham berguguran setelah bank terbesar ke-4 di Jerman, Hypo Real Estate, harus diselamatkan akhir pekan laluItu menyebabkan nilai tukar EUR terhadap USD melemah ke level terendah dalam 13 bulan terakhir, yakni USD 1,3511per EURInjeksi EUR 50 miliar (USD 68 bilion) untuk menyelamatkan Hypo Real Estate (HRE) dan pengambil-alihan Fortis oleh BNP Paribas juga tidak mampu menenangkan pasar.
''Pasar tidak yakin bahwa paket bailout AS bisa melindungi perekonomian negara tersebut dari krisis finansial,'' ujar Ryuta Otsuka, analis Toyo Securities.(AFP/aan/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bursa Indonesia Butuh Insentif
Redaktur : Tim Redaksi