Infrastruktur Angkutan Laut Perlu Perhatian Lebih

Senin, 05 September 2011 – 09:21 WIB
SURABAYA  - Pelaku usaha angkutan perairan meminta agar pemerintah memberikan perhatian lebih pada peningkatan infrastruktur transportasi lautHal tersebut merupakan upaya untuk mendongkrak pengguna jasa angkutan barang dan penumpang agar lebih nyaman dan efisien. 

Hal tersebut dikaitkan kecelakaan perairan laut hingga antrian panjang di berbagai pelabuhan utama di tanah air

BACA JUGA: DPR akan Panggil TPPI, Minta Batalkan Restrukturisasi

Ada presepsi bahwa transportasi angkutan laut merupakan moda transportasi paling murah sehingga seringkali dibiarkan apa adanya.   

"Padahal transpotasi laut vital dan penting bagi pemerintah
Sebab transportasi laut berfungsi sebagai jembatan penghubung sekaligut alat transport," tandas Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama (DLU) Bambang Harjo beberap waktu lalu

BACA JUGA: 2012, Bangun Bandara di Majalengka

Menurutnya sekitar 96 persen volume angkutan logistik antar pulau dilakukan lewat transportasi laut
Yang membuat sektor tersebut santar vita bagi perkembangan ekonomi di Indonesia.

Pada 2010, di perkirakan total barang yang diangkut moda transportasi laut nasional mencapai 100 juta ton per tahun dengan jumlah penumpang sebanyak 4 juta orang

BACA JUGA: Industri Ditarget Tumbuh 10 Persen

Sedangkan barang yang diangkut feri mencapai 250 juta ton per tahun dengan 40 juta penumpang.

"Sebenarnya bisa dikatakan bahwa transportasi laut paling murah, sehingga bisa membantu efisensi biaya angkut produkNamun yang terjadi dilapangan, intermoda menuju dan keluar dari transpotasi laut itu yang mahalIni yang menyebabkabn ketidakefisiean ekonomi," papar Bambang.

Beberapa hal yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah kesiapan infrastruktur jalan menuju pelabuhan, fasilitas pelabuhan, hingga kordinasi antara stakeholder pelayaran terkait dengan keselamatan pelayaranSebut saja keselamatan pelayaran juga harus didukung oleh Badan SAR, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) maupun penerapan sistem perawatan terencana atau planned maintenance system (PMS) yang dapat dilakukan oleh operator ataupun galangan.

Terkait dengan perusahaanya, dia optimistis dengan berbagai upaya dan pelayanan yang terstandarisasi dapat mencapai angka pertumbuhan penumpang 6 persen dibandingkan tahun lalu"Kami harap bisa mengambil market share yang ada secara keseluruhan walaupun total penumpang kapal penyeberangan di Indonesia turun 50 persen karena beragam promo tiket pesawat dengan harga terjangkau," katanya.

Cara DLU menarik perhatian penumpang kapal penyeberangan supaya memakai layanan jasanya mulai dari menyediakan kelengkapan fasilitas keselamatan serta adanya para pramugari kapalSama halnya dengan angkutan udara, DLU melengkapi moda transportasi lautnya di penjuru nusantara dengan video tentang keselamatan dan peragaan memakai alat keselamatan oleh pramugariBahkan, untuk meminimalkan penumpang ilegal pihaknya selalu memberikan gelang khusus kepada tiap penumpangnya

"Di Inggris saja, video tentang keselamatan dan peragaan memakai alat keselamatan tidak ada sedangkan kami sudah melakukannya," katanya.

Bahkan pelayanan pramugari di kapal yang diterapkan DLU sejak 1967 telah mendapatkan apresiasi dari Kementerian Perhubungan dan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia. (aan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Emas Katrol Pembiayaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler