jpnn.com - JAKARTA - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri menggeledah dua kantor vendor rekanan proyek payment gateway Kementerian Hukum dan HAM. Dua vendor itu adalah PT Nusa Satu Inti Arta (Doku) dan PT Finnet Indonesia.
Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso di Jakarta, Selasa (14/4) menyatakan, penggeledahan itu merupakan hal biasa dalam proses penyidikan. "Cari barang bukti yang harus digeledah," tegas Budi.
BACA JUGA: Narkoba Prangko CC4 Kuatnya 3 Kali Ekstasi, Ini Efeknya
Seperti diketahui, PT Nusa Satu Inti Arta bersama PT Finnet Indonesia menjadi perusahaan yang menggerakkan program payment gateway tahun 2014 lalu. Dua anak perusahaan PT Telkom itu diduga kuat dipilih menjadi rekanan Direktorat Jenderal Imigrasi KemenkumHAM melalui penunjukan langsung.
PT Nusa Satu Inti Arta merupakan perusahaan informasi teknologi (IT) Solution dengan brand Doku. Perusahaan ini bergerak di bidang penyedia sistem pembayaran online terintegrasi. Dalam sebulan, Doku menangani rata-rata 2,7 juta transaksi online dengan nilai mencapai Rp 1 triliun.
BACA JUGA: Anggota DPR Korban Pemukulan Belum Cabut Laporan Polisi
Sementara PT Finnet Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang sistem pembayaran elektronik. Sebanyak 60 persen saham perusahaan ini dimiliki PT Telkom Indonesia.
Sedangkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Agus Rianto menegaskan bahwa penggeledahan itu untuk melengkapi proses penyidikan atas kasus korupsi yang menyeret mantan wakil menteri hukum dan HAM, Denny Indrayana itu. "Penggeledahan dilakukan untuk melengkapi apa yang diperlukan penyidik," kata Agus.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Ini Kronologis Pembongkaran Sindikat Narkoba Fredy Budiman
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rehabilitasi Ditanggung Negara, Pecandu Narkoba tak Dipenjara
Redaktur : Tim Redaksi